"Fabio telah menjalani paruh pertama yang luar biasa, sementara rival utamanya kurang brilian," ucap Mahe dikutip Bolasport.com dari Motosan.
"Bastianini lah yang paling menakutkan dengan tiga kemenangannya, tetapi kami melihat bahwa dia mampu melakukan yang terbaik dan terburuk."
Espargaro menjadi pembalap yang mendapatkan perhatian lebih dari El Diablo, berkat insiden di MotoGP Belanda 2022 kini selisih poin mereka menipis menjadi 21 poin.
Meski begitu Mahe berpendapat bahwa semua kejutan dan penampilan luar biasa Espargaro bersama Aprilia musim ini belum cukup untuk menyaingi pembalap Prancis tersebut.
"Adapun Espargaro, dia melakukan hal-hal hebat di Aprilia dan dia memiliki banyak pengalaman," ucap Mahe.
"Tetapi saya tidak yakin dia akan mampu mengendalikan tekanan hingga akhir. Kita lihat saja nanti."
Setelah jeda musim panas para pembalap MotoGP akan melakoni balapan lagi di MotoGP Inggris di Sirkuit Silverstone pada 5-7 Agustus 2022.
El Diablo memiliki catatan cukup baik di Sirkuit Silverstone karena tahun lalu dia berhasil menjadi juara.
Namun di dua balapan berikutnya yaitu MotoGP Austria dan MotoGP San Marino, performa Fabio Quartararo tak terlalu mentereng.
Sehingga konsistensi akan menjadi kunci bagi El Diablo agar bisa mempertahankan gelar juara dunia.
Baca Juga: Dengan Blunder di Belanda pun Fabio Quartararo Masih Syukuri Hasil Paruh Musim Pertama MotoGP
Editor | : | Agung Kurniawan |
Sumber | : | Motosan.es |
Komentar