Pelatih PSM Makassar, Bernardo Tavares menyoroti adanya pihak lain lain yang mencoba mengganggu jalannya permainan.
Pasalnya, ia menilai timnya kesulitan kesulitan mendapatkan bola kembali ketika dibuang tim lawan keluar lapangan.
Ketersediaan bola di lapangan yang lambat membuat waktu banyak terbuang sehingga permainan PSM tidak berjalan efektif.
“Setelah gol kedua dari Borneo FC sepertinya game telah terhenti. Kenapa saya katakan game terhenti, karena bola susah sekali ditemukan di stadion," kata Bernardo Tavares.
" Tidak ada bola, saya hampir berpikir kita harus ambil bola dari Makassar setelah gol kedua Borneo,” ujarnya.
Baca Juga: Hasil Tokyo Verdy Vs Ryukyu FC - Lawan Klub Terlemah, Pratama Arhan Tak Juga Main
“Ball boy tidak pegang bola, cuma ada satu bola kelihatan, yang ada di pertandingan. Jadi saat bola keluar, kita harus kehilangan beberapa detik,” kata Tavares.
Pelatih 42 tahun menyubut hal-hal semacam ini yang membuat sepak bola Indonesia tertinggal jauh dari negara lain.
Selain itu, Tavares juga menyoroti kinerja wasit Thoriq Alkatiri yang dianggap tidak becus memimpin jalannya pertandingan.
Karenanya, dirinya berharap diadakannya VAR (video asssistant referee) agar wasit tidak salah mengambil keputusan.
“Jujur, apakah kalian pikir bahwa pertandingan tadi dipimpin dengan fair? Saya sampaikan sepak bola Indonesia secara urgen membutuhkan VAR,” kata Tavares.
“Dengan begitu, wasit bisa melihat kembali sebelum mengambil keputusan final untuk sebuah insiden,” ujarnya.
View this post on Instagram
Editor | : | Metta Rahma Melati |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar