“PSG akan mencoba mengondisikan tim semaksimal mungkin dan berada dalam performa terbaik saat bermain di Liga Champions.”
“Namun, hasil musim lalu mengindikasikan Liga Champions sangat sulit untuk dimenangi dengan banyaknya momen yang di luar dugaan,” tutur Galtier lagi.
Liga Champions memang adalah trofi yang diidam-idamkan PSG.
Prestasi terbaik PSG di turnamen tersebut adalah menembus final pada musim 2019-2020 sebelum kalah dari Bayern Muenchen pada partai puncak.
Pada musim 2021-2022, PSG tersisih di babak 16 besar oleh Real Madrid dengan agregat 2-3.
Dengan pergantian pelatih dari Mauricio Pochettino ke Christophe Galtier, beberapa pihak menyoroti kurangnya pengalaman Galtier untuk mengomandani tim di turnamen selevel Liga Champions.
Galtier paham dengan keraguan yang ditujukan kepadanya.
“Saya paham jika ada yang skeptis soal pengalaman saya di Liga Champions. Saya pertama mengalami Liga Champions sebagai asisten pelatih, lalu sebagai pelatih Lille,” ujar Galtier.
“Namun, saya sudah belajar banyak,” tutur Galtier menambahkan.
Sebaliknya, Galtier lebih yakin dengan kemampuannya beradaptasi di kompetisi Liga Champions dengan modalnya malang-melintang di Liga Prancis.
Editor | : | Septian Tambunan |
Sumber | : | En.psg.fr |
Komentar