BOLASPORT.COM - Christophe Galtier menjadi pelatih ke-7 yang membesut Paris Saint-Germain sejak era Qatar Sports Investments pada 2011.
Christophe Galtier resmi menjadi juru taktik baru bagi juara Liga Prancis 2021-2022, Paris Saint-Germain.
Christophe Galtier didapuk menjadi pelatih anyar Paris Saint-Germain guna menggantikan posisi Mauricio Pochettino.
Paris Saint-Germain dan Mauricio Pochettino harus berpisah lebih cepat setelah sang juru taktik ditunjuk pada awal Januari 2021.
Kegagalan di Liga Champions musim lalu jadi biang dari pemecatan Pochettino dari kursi pelatih Paris Saint-Germain.
Pendekatan yang dilakukan PSG untuk mengamankan jasa Christophe Galtier dilakukan dalam beberapa bulan terakhir pasca-berakhirnya musim 2021-2022.
Paris Saint-Germain mengumumkan sang juru taktik sebagai nakhoda anyar di Parc des Princes pada Selasa (5/7/2022) waktu setempat.
Baca Juga: Christophe Galtier Prioritaskan Liga Prancis Dulu Sebelum Pikirkan Liga Champions
"Paris Saint-Germain mengumumkan bahwa Christophe Galtier telah ditunjuk sebagai pelatih kepala tim utama," tulis pernyataan resmi klub, dikutip BolaSport.com dari laman resmi PSG.
"Pelatih asal Prancis akan menandatangani kontrak selama dua tahun hingga 30 Juni 2024.
Penunjukkan Galtier bukannya tanpa alasan dari PSG.
Presiden PSG, Nasser Al-Khelaifi telah melihat bahwa Galtier merupakan nakhoda hebat dan berpengalaman di sepak bola Prancis.
Itu dibuktikan dengan kesuksesannya membesut tim-tim seperti Saint-Etienne, Lille, dan Nice.
Galtier merupakan otak di balik kesuksesan Lille menjuarai Liga Prancis 2020-2021 dengan mematahkan dominasi PSG yang menang tiga musim beruntun.
Di level individu khususnya di domestik, pelatih berusia 55 tahun tersebut sempat memenangi penghargaan Pelatih Terbaik Liga Prancis 2012-2013, 2018-2019, dan 2020-2021.
Baca Juga: Divock Origi Beri Tahu Alasan Pilih AC Milan
Di luar itu, penunjukkan Galtier sebagai pelatih baru membuat PSG kini sudah berganti nakhoda sebanyak tujuh kali sejak mereka diakuisisi oleh Qatar Sports Investments (QSI) sejak 2011.
Qatar Sports Investments (QSI) mengambil alih 70 persen saham PSG pada 30 Juni 2011 dengan satu tahun kemudian mereka benar-benar 100 persen menguasai saham klub.
Perubahan drastis pun dialami oleh PSG baik dari segi kualitas skuad dan prestasi klub.
Korban pelatih pertama yang dipecat setelah PSG diambil alih oleh QSI adalah Antoine Kombouare yang diputus jalinan kerja samanya pada Desember 2021.
Setelah itu Les Parisiens mendatangkan pelatih perdana era QSI dalam rupa Carlo Ancelotti.
Kala itu Carlo Ancelotti sudah ditinggali warisan pemain-pemain papan atas seperti Javier Pastore, Alex, Blaise Matuidi, Mohamed Sissoko dan Salvatore Sirigu.
Setelah itu PSG mulai mendatangkan bintang-bintang seperti Zlatan Ibrahimovic, Thiago Silva, Marco Verratti, dan David Beckham untuk musim 2012-2013.
Baca Juga: Profil Christophe Galtier, Pelatih Berpengalaman Pencetak Sejarah yang Ambisius
Namun, Don Carlo hanya bertahan satu setengah musim saja di Parc des Princes.
Ancelotti menutup karier singkatnya di ibu kota Prancis dengan hanya meraih satu gelar domestik yakni trofi Liga Prancis 2012-2013.
Posisinya lantas digantikan oleh pelatih lokal kenamaan Prancis, Laurent Blanc.
Dinukil BolaSport.com dari Transfermarkt, Laurent Blanc cukup lama dalam menangani PSG di era QSI.
Blanc tercatat menjabat sebagai pelatih kepala PSG sejak Juni 2013 hingga Juni 2016 dengan durasi selama tiga tahun lebih.
PSG lantas sukses dibawanya meraih tiga gelar beruntun untuk Liga Prancis, Piala Super Prancis, dan Piala Liga Prancis sejak 2013-2014 hingga 2015-2016.
Setelah itu PSG beralih ke pelatih asal Spanyol, Unai Emery, yang diangkat pada Juli 2016 dengan prestasi membawa Sevilla menjuarai Liga Europa ketiga kalinya.
Dua tahun menukangi PSG hingga Juli 2018, Emery berhasil mempersembahkan tujuh gelar domestik termasuk satu trofi Liga Prancis dan dua gelar Piala Prancis.
Tongkat estafet kepelatihan lantas beralih ke Thomas Tuchel yang diangkat pada Juli 2018 hingga masa baktinya dihentikan pada 29 Desember 2020.
Meski mampu membawa PSG ke final Liga Champions 2019-2020, Thomas Tuchel gagal membuat PSG juara usai kalah 0-1 dari Bayern Muenchen di final.
Selama masa baktinya di Paris, Tuchel tercatat mampu mempersembahkan enam gelar domestik dengan dua trofi Liga Prancis beruntun sejak musim 2018-2019 hingga 2019-2020.
Pada akhirnya Pochettino menjadi juru taktik terbaru PSG sebelum posisinya digantikan oleh Galtier.
Satu setengah musim bernaung di Parc des Princes, sang juru taktik asal Argentina hanya mampu mempersembahkan tiga gelar domestik masing-masing satu untuk Liga Prancis, Piala Prancis, dan Piala Super Prancis.
Dari semua pelatih yang sudah ditunjuk oleh PSG di era QSI, semuanya belum ada satu pun yang bisa membuat mereka meraih gelar Liga Champions.
Kini, tugas itu bakal beralih ke pundak Galtier dengan materi tim yang sudah dihuni bintang kelas atas dengan kombinasi pemain lokal dan pemain kelas satu.
Editor | : | Bonifasius Anggit Putra Pratama |
Sumber | : | Psg.fr, Transfermarkt.com |
Komentar