Sehingga antisipasi yang dilakukan membuat Sabar/Reza kewalahan dan berujung melakukan kesalahan.
"Alhamdulillah bersyukur bisa lancar dan diberi kemenangan. Untuk pertandingan hari ini, kita sudah antisipasi permainan depan net," ungkap Rian.
"Jadi di gim pertama pas berada di posisi kalah angin, kita lebih banyak adu drive dan fokus di permainan depan net.
"Kita sudah antisipasi duluan, jadi mungkin mereka tidak bisa keluar dari tekanan dan tidak bisa berkembang permainannya."
"Padahal kita sudah antisipasi bakalan ramai permainannya, ternyata mereka banyak melakukan kesalahan sendiri. Pasti sudah tahu kelebihan dan kekurangannya, hari ini kita lebih siap."
Adapun di final, mereka akan bertemu dengan juniornya di Pelatnas, Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin.
Melihat catatan pertemuan kedua pasangan, Fajar/Rian sudah bertemu tiga kali dengan Leo/Daniel dengan pertandingan terakhir dimenangkan oleh pasangan The Babbies.
Fajar/Rian lalu bertekad akan tampil semaksimal mungkin dan berupaya membalas kekalahan terakhir saat bertemu di ajang All England
"Besok di final lawan Leo/Daniel, ya sama saja. Mereka juga teman dan satu tempat latihan, jadi sudah paham keunggulan dan kelemahan masing-masing," ucap Fajar.
"Yang pasti kami mau jadi yang terbaik. Kami tampil terus menerus dalam tiga minggu, memang bukan alasan tapi pasti ada turun fisiknya. Tapi namanya sudah final, habisin saja yang ada."
"Untuk menghadapi partai final, yang pasti jaga fokus stamina dan mental. Terakhir kita kalah saat bertemu Leo/Daniel. Besok kita coba untuk lebih baik lagi permainannya," tutur Rian menambahkan.
Baca Juga: Singapore Open 2022 - Momentum Hilang karena Salah Skor, Ahsan/Hendra: Leo/Daniel Lebih Bagus
Editor | : | Agung Kurniawan |
Sumber | : | PBSI |
Komentar