BOLASPORT.COM - Situasi pahit sedang melanda Aaron Chia/Soh Wooi Yik. Ternyata pasangan ganda putra Malaysia itu belum pernah memetik gelar sejak dipasangkan pada 2017.
Aaron Chia/Soh Wooi Yik mempunyai predikat sebagai pasangan ganda putra terbaik di Malaysia lantaran menempati peringkat ke-6 dunia.
Posisi Aaron/Soh merupakan yang paling tertinggi di antara para pasangan dari Negeri Jiran lainnya.
Kendati menyandang status ganda putra terbaik, penampilan peraih medali perunggu Olimpiade Tokyo 2020 itu belum memuaskan.
Gelar dari turnamen World Tour belum pernah ditorehkan Aaron/Soh sejauh ini.
Pada 2022, Aaron/Soh mempunyai pencapaian menembus lima kali semifinal dan satu kali tampil di final.
Final tersebut terjadi ketika Kejuaraan Asia 2022. Saat itu, Aaron/Soh menghadapi pasangan Indonesia, Pramudya Kusumawardana/Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan.
Mimpi Aaroh/Soh menyumbang medali untuk Malaysia kemudian digagalkan Pramudya Kusumawardana/Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan usai kalah 21-23, 10-21.
Baca Juga: Legenda Malaysia Yakin Aaron/Soh Bisa Hentikan Kutukan dengan Ganti Pola Latihan
Kendati demikian, Kejuaraan Asia 2022 bukan turnamen bertipe World Tour.
Apabila tampil pada ajang World Tour, Aaron/Soh maksimal hanya mampu menembus semifinal saja sepanjang tahun 2022 berlangsung.
Kegagalan demi kegagalan melahirkan sebuah evaluasi. Kini, Soh Wooi Yik sudah memahami penyebab kesusahan menembus final.
Dikatakan oleh Soh Wooi Yik, pemain berusia 24 tahun itu menilai alasan susah tampil hebat ketika menghadapi pasangan papan atas adalah masalah kepercayaan diri.
Padahal, Rexy Mainaky yang kini menjabat sebagai Direktur Kepelatihan Ganda Malaysia sudah sering menghimbau Aaron/Soh.
Saran Rexy Mainaky untuk lebih garang akan dicoba diikuti Aaron/Soh.
"Biasanya dari babak pertama hingga perempat final tidak menjadi masalah bagi kami," ucap Soh Wooi Yik, sebagaimana dikutip BolaSport.com dari Bernama.
"Namun, ketika di semifinal, terutama melawan pasangan papan atas, kami harus lebih percaya diri."
"Saya rasa bukan karena kami takut menghadapi mereka (pasangan papan atas)."
"Ini lebih pada kepercayaan diri kami dan kami perlu mengindahkan saran dari Rexy Mainaky yang ingin kami lebih berani," tuturnya.
Kebuntuan Aaron/Soh tampil memesona membuat publik Malaysia geram.
Bahkan memunculkan wacana untuk memisahkan keduanya sebagai solusi mengatasi paceklik di ganda putra Malaysia.
Berbagai komentar buruk dari publik menghampiri mereka, tetapi Soh Wooi Yik merasa tidak terganggu.
"Saya tidak terlalu memperhatikan (komentar netizen), mungkin melihat komentarnya, tetapi tidak membuat saya terguncang," kata pemain berusia 24 tahun itu.
Ketika ganda putra Malaysia mengalami kepedihan, sebaliknya Indonesia justru berjaya di nomor tersebut.
Misalnya pada Singapore Open 2022, ganda putra Indonesia menciptakan sejarah dengan menempatkan empat wakilnya di semifinal.
Mereka yang lolos saat itu adalah Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin, dan Sabar Karyaman Gutama/Moh Reva Pahlevi Isfahani.
Setelah keempatnya saling beradu kuat satu sama lain, Leo/Daniel adalah yang bertindak sebagai juara Singapore Open 2022 usai mengalahkan Fajar/Rian.
Diketahui Singapore Open 2022 adalah gelar pertama bagi Leo/Daniel ketika bertanding di ajang World Tour.
Perjuangan The Babbies akan berlanjut pada Taipei Open 2022 yang dijadwalkan pada 19-24 Juli mendatang.
Sementara itu, Fajar/Rian, Ahsan/Hendra, dan Sabar/Reza tidak turun pada turnamen World Tour 300 itu.
Baca Juga: Berani Bantah Rexy Mainaky soal Ngeluh Capek, Ini Ucapan Tegas Ganda Putra Malaysia
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | Bernama.com |
Komentar