"Logikanya, kondisi ini memungkinkan kami untuk mengatasi masalah dengan panas. Kami sudah bisa meningkatkan sesuatu dengannya."
"Teknisi-teknisi Honda punya beberapa ide untuk meningkatkan aliran udaranya secara internal."
"Harus ada sesuatu perbaikan. Kami tentunya bisa menghadapi cuaca panas lagi di Spielberg, Misano, Aragon, kemudian di Buriram dan Malaysia."
Tentunya bukan masalah panas berlebih pada motor yang menjadi perhatian Bradl dan kru Honda.
Meningkatkan performa RC213V juga krusial semenjak rangkaian hasil minor yang diraih pada paruh pertama musim ini.
Selain ketika Espargaro finis ketiga pada balapan seri pembuka MotoGP Qatar, pembalap Honda hampir tak sekalipun terlihat dalam persaingan untuk posisi podium.
Karakter RC213V seperti bingung mau di bawa ke arah mana. Marquez lebih mengandalkan grip ban depan sementara gaya berkendara Espargaro lebih menekankan pada ban belakang.
Honda pun terpuruk sebagai juru kunci pada klasemen pabrikan. Adapun pada klasemen pembalap, posisi ke-13 yang dihuni Marc Marquez masih menjadi yang tertinggi bagi mereka.
Bradl sendiri mengingkat bahwa peningkatan instan tidak memungkinkan. Namun, setidaknya Honda sudah mengerti arah pengembangan ke depannya.
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | Speedweek.com |
Komentar