BOLASPORT.COM - Shin Tae-yong dan Thomas Doll kembali mempopulerkan formasi 3 bek di jagad sepak bola Indonesia.
Seperti yang diketahui, formasi berbasis 3 bek bukanlah barang baru bagi Timnas Indonesia atau klub-klub Liga Indonesia.
Skema 3 bek pernah jadi tren pada era-1990-2000-an untuk Timnas Indonesia.
Pada waktu itu, tim-tim Indonesia menggunakan formasi 3-5-2 klasik dengan menggunakan satu libero.
Timnas Indonesia meraih gelar SEA Games terakhirnya pada edisi 1991 dengan sistem 3-5-2.
Namun, tren tersebut mulai menghilang di sepak bola Indonesia, karena ketiadaan sosok libero tangguh.
Timnas Indonesia kemudian beralih ke formasi 4 bek sejak akhir dekade 2000-an.
Di sepak bola Eropa, ada nama Antonio Conte yang getol untuk mengembalikan formasi 3 bek di jagad sepak bola.
Formasi tersebut sudah terbukti sukses jadi resep sukses juara, sehingga banyak tim mulai mencoba pola tersebut.
Bedanya dengan dua puluh tahun yang lalu, tiga bek tengah dalam sistem saat ini wajib menguasai skill untuk membangun serangan lewat umpan-umpan datar langsung ke penyerang.
Sementara dua wing back bakal ikut menyerang tanpa khwatir lubang tersebut diekspos lawan, karena masih ada tiga bek tengah yang siaga di belakang.
Timnas Indonesia kembali ke pola 3 bek mulai ajang Kualifikasi Piala Asia 2023.
Baca Juga: PSSI Beberkan Alasan Shin Tae-yong Minta TC Timnas U-19 Indonesia di Belanda
Shin Tae-yong mengadopsi sistem 3-4-3 saat mengasuh Timnas Indonesia sejak laga pertama lawan Kuwait.
Hasilnya Indonesia berhasil mengamankan tiket lolos ke Piala Asia 2023.
Selain itu, Timnas Indonesia jadi salah satu tim terproduktif dan hanya kebobolan 2 gol sepanjang Kualifikasi Piala Asia 2023.
Tren tersebut berlanjut saat Timnas U-19 Indonesia melakoni Piala AFF U-19 2022.
Meski tidak lolos ke semifinal, Shin Tae-yong tak terkalahkan di fase grup dan jadi tim paling sedikit kebobolan (2 gol).
Baca Juga: Peluang Indonesia Semakin Terbuka Tinggalkan AFF, PSSI Sudah Komunikasi dengan EAFF
Tren tersebut juga digandrungi oleh Persija Jakarta bersama Thomas Doll.
Thomas Doll sendiri mulai mengandalkan pola 3-5-2 dengan satu pemain nomor sepuluh dan dua striker di depan.
Formasi ini sudah dicoba sejak Piala Presiden 2022. Sistem ini sedikit terhambat, karena Thomas Doll tidak memiliki para pemain depan lokal yang belum terbiasa dengan sistem tersebut, sehingga proses serangan terhambat.
Hadirnya tiga pemain asing kemudian mengubah formasi tersebut jadi mesin perang mematikan.
Kemenangan 4-2 atas RANS Nusantara FC di laga uji coba pada Sabtu (16/7/2022) jadi pertanda bagus bagi Persija Jakarta.
Tentu, Persija Jakarta langsung jadi penantang gelar di Liga 1 musim depan usai kemenangan tersebut.
Meski belum tentu Persija Jakarta dapat menjamin gelar juara di akhir musim.
Namun, pola tersebut masih butuh waktu untuk jadi solid, mengingat perbedaan kualitas pemain lokal dan asing di Persija Jakarta dalam menjalankan instruksi pelatih.
Baca Juga: Ingin Balas Kekecewaan, PSSI Targetkan Timnas U-16 Indonesia Juara Piala AFF U-16 2022
Jika Persija Jakarta sukses menjalankan skema tersebut dan meraih gelar Liga 1 musim ini, besar kemungkinan banyak tim bakal kembali meramaikan tren formasi 3 bek seperti era 1990-an dulu.
Patut dinantikan apakah Timnas Indonesia dan Persija Jakarta bakal kembali mencapai puncak tertinggi dengan sistem tiga bek?
Editor | : | Metta Rahma Melati |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar