Sementara Indonesia di atas Guam (207), Macau (182), Mongolia (186), dan Kepulauan Mariana Utara yang berada di first preliminary round.
Timnas Indonesia bisa saja masuk second atau first preliminary round, Garuda tidak bisa langsung tergabung di final round bersama Korea Selatan, Jepang, dan China.
Sebagai gambaran lain, EAFF E-1 Football Championship 2022 hanya diikuti oleh empat tim dan langsung memainkan final round.
Edisi ini, first dan second preliminary round tidak lakukan.
Korea Utara mengundurkan diri dari kompetisi, slot yang tersisa dari tim yang berpartisipasi di final round diputuskan berdasarkan peringkat FIFA per 31 Maret 2022.
Empat tim yang masuk ke final round berdasarkan peringkat tersebut ialah Jepang (23), Korea Selatan (29), China (77), dan Hong Kong (147).
Alur tersebut tentunya berbeda dengan Piala AFF yang hanya menerapkan babak penyisihan, semifinal, dan final.
Sementara itu, ada sejumlah kerugian jika Indonesia bergabung dengan EAFF.
Biaya akan membengkak mengingat perjalanan jauh dari Indonesia ke daerah Asia Timur.
Lalu, AFF rutin mengadakan turnamen kelompok usia muda, seperti Piala AFF U-16, U-19, dan U-23.
Sementara EAFF belum memiliki turnamen kelompok umur.
Jika meninggalkan AFF, Indonesia tidak bisa lagi mengikuti turnamen kelompok usia muda yang penting untuk mencari bibit potensial mengisi skuad senior.
Malah bisa jadi kualitas timnas kelompok umur kita tertinggal dengan negara-negara ASEAN yang bakal rutin mengikuti Piala AFF U-16, U-19, dan U-23.
Jadi apakah lebih baik jika timnas Indonesia meninggalkan AFF untuk bergabung dengan EAFF? Apakah seindah bayangan? Semoga PSSI dan pihak terkait dengan matang menyikapi dan memutuskan soal wacana ini.
Editor | : | Metta Rahma Melati |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar