BOLASPORT.COM - Asosiasi Bulu Tangkis Malaysia (BAM) tidak memaafkan bagi pihak yang melakukan streaming ilegal dan telah mengambil tindakan terhadap pelanggar selama penyelenggaraan turnamen Malaysia Open yang telah berlalu.
Sekretaris Jenderal BAM Datuk Kenny Goh menyatakan bahwa asosiasi telah memantau dengan cermat setiap kesalahan yang dilakukan oleh penggemar atau streaming langsung yang dapat membahayakan Malaysia Open tahun ini yang berlangsung di Axiata Arena pada awal Juli.
Namun, Kenny menegaskan bahwa BAM tidak menemukan streaming ilegal dan mengatakan bahwa dia bahkan telah menghubungi administrator grup Facebook yang disebut 'Grup Resmi LekGor'.
"Saya bahkan tidak tahu siapa 'LekGor' itu sampai masalah tiket muncul. Saya berbicara dengannya untuk mencari tahu apakah dia terlibat dalam streaming ilegal. Dia mengatakan tidak melakukan streaming ilegal untuk Malaysia Open," kata Goh.
Baca Juga: Fabio Quartararo Minta Jatah Seperti Kisah Valentino Rossi vs Lewis Hamilton
"Dia membantah melakukan streaming ilegal dan kami tidak menemukan streaming ilegal. Jadi, kami tidak bisa mengambil tindakan hukum terhadapnya," ucap Goh. dilansir BolaSport.com dari The Star.
"Jika dia melakukan hal seperti itu di acara lain, pemegang hak itu harus mengambil tindakan. BAM selalu memantau jika ada streaming ilegal selama Malaysia Open dan kami telah mengambil tindakan terhadap pelanggar di masa lalu."
Imbasnya, pihak yang melakukan streaming ilegal tidak diperbolehkan memasuki arena pertandingan.
"Kami (BAM) memiliki live streaming legal kami sendiri dan kami terus memantau event kami untuk menghentikan streaming ilegal.”
Kenny juga mengatakan BAM tidak menemukan grup Facebook lain bernama ''Channel 666'' melakukan streaming ilegal selama Malaysia Open.
Kenny mengatakan bahwa tiket yang dipesan sebelumnya dilakukan oleh para penggemar sendiri, yang dikatakan sebagai bagian dari ''LekGor Official Group'' tetapi masalah itu diselesaikan pada 30 Juni.
"Grup telah membuat pengaturan dengan perusahaan tiket sendiri. Ketika kami mengetahui tentang masalah ini. Kami memberi tahu perusahaan tiket bahwa penjualan harus menjadi yang pertama datang, yang pertama dilayani," tutur Goh.
Malaysia Open pertama diselenggarakan oleh KH Worldwide dalam sebuah kesepakatan selama satu kali. Sebelum ini, Malaysia Open dijalankan oleh BAM sendiri.
Goh mengatakan masih terlalu dini untuk memastikan apakah BAM akan melanjutkan peran penyelenggara tahun depan atau praktik saat ini akan berlanjut.
Baca Juga: Perbasi Yakin Timnas Indonesia Masih Punya Peluang Tampil di FIBA World Cup 2023
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | Thestar.com.my |
Komentar