Maka dari itu, pemain berusia 34 tahun itu mengharapkan persaingan sengit dari tim tuan rumah yang dipimpin oleh musuh tradisionalnya, Dheva Anrimusthi.
Dheva merupakan lawan tersulit Cheah saat bersua pada laga final Paralimpiade Tokyo tahun lalu.
“Lawan terkuat bagi saya adalah dari Indonesia, karena sebagai tuan rumah memang ada keuntungan di sana," kata Cheah dikutip BolaSport.com dari Harian Metro Malaysia.
"Ditambah dengan persiapan matang mereka untuk meraih lebih banyak medali melalui bulu tangkis," tuturnya.
"Tidak hanya Dheva, saya pikir mereka akan mengirimkan beberapa pemain lain juga," ujar Cheah.
Pemain peringkat nomor satu dunia itu menantang pendukung tuan rumah bisa memberikan banyak tekanan untuknya.
"Saya juga berharap mendapat banyak tekanan dari pendukung mereka," ucap Cheah.
"Namun, saya berharap bisa tampil baik dan melanjutkan 'winning streak' saya dalam mengamankan medali untuk negara," kata Cheah.
Baca Juga: Taipei Open 2022 - Sudah Sah, Ganda Putra Malaysia Bikin Rexy Mainaky Full Senyum
Pada edisi ASEAN Para Games sebelumnya, Cheah meraih emas di nomor tunggal putra pada 2017 dan ganda putra edisi Singapura 2015.
Sementara itu, Cheah di nomor ganda putra kali baru akan diketahui setelah rapat manajer tim pekan depan.
Editor | : | Agung Kurniawan |
Sumber | : | Hmetro.com.my |
Komentar