Tiga hari kemudian, Brasil dilanda masalah besar.
Pele mengalami cedera dalam partai kedua melawan Cekoslowakia.
Tim Samba terbukti kewalahan setelah pertandingan itu berakhir sama kuat 0-0.
"Itu adalah tragedi nasional. Bagaimana bisa Brasil bermain tanpa Pele? Hal ini sangat memotivasi saya," kata penyerang pelapis di skuad Selecao kala itu, Amarildo, dikutip BolaSport.com dari Twitter resmi Piala Dunia.
Benar saja, Amarildo langsung membuktikan ucapannya untuk mengubah tragedi menjadi raihan trofi.
Ketiadaan Pele justru membuka jalan bagi pemain bernama komplet Amarildo Tavares de Silveira untuk bersinar dan mengambil alih tugas sebagai tumpuan gol sepanjang sisa turnamen.
????️ “It was a national tragedy. How could Brazil play without Pele? This really motivated me.”
???? Amarildo was given the thankless task of replacing 'The King' at the 1962 #WorldCup. 'The Possessed One' responded by helping Brazil conquer. Happy birthday, Amarildo!@CBF_Futebol pic.twitter.com/RSJlqMWqLt
— FIFA World Cup (@FIFAWorldCup) June 29, 2021
Amarildo sendiri berusia setahun lebih tua dari Pele dan menjadi pelapis sang jagoan di skuad.
Wajar kalau namanya tidak terdengar segemerlap Pele.
Namun, bersama winger Garrincha, Amarildo pula yang menggendong Tim Samba sampai ke final dan menjadi juara.
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | FIFA.com |
Komentar