BOLASPORT.COM - Untuk mencegah kecurangan para atlet dengan menggunakan doping, panitia penyelenggara ASEAN Para Games 2022 gandeng Indonesia Anti-Doping Organization (IADO).
IADO sudah menandatangani nota kesepahaman atau MoU dengan Asian Paralympic Committee (APC) dan ASEAN Para Sports Federation (APSF).
Tujuan dari MoU antara IADO dengan APC dan APSF adalah untuk membantu mensukseskan pesta olahraga paling bergengsi bagi penyandang disabilitas di ASEAN tersebut.
IADO selaku organisasi profesional ditugaskan untuk melakukan kontrol doping terhadap 10 sampai 15 persen dari total seluruh atlet yang berlaga.
IADO sendiri telah menyiapkan personil yang terdiri dari 7 Doping Control Officer (DCO), 1 BCO dan 33 Chaperone (pendamping DCO).
Untuk memastikan kesiapan para personil, IADO telah mengumpulkan seluruh DCO yang akan bertugas di ASEAN Para Games 2022.
"Pada 27 dan 28 Juli 2022 IADO mengadakan bimbingan teknis (bimtek) bagi seluruh Chaperone di Hotel Amerole Solo," Kata IADO dikutip Bolasport.com dari Kompas TV pada Kamis (28/7/2022).
"Mereka bakal dibekali dengan sejumlah materi tentang Anti-Doping, khususnya yang diatur dalam World Anti-Doping Code."
Baca Juga: Asean Para Games 2022 - Dua Atlet Blind Judo Indonesia akan Tes Klasifikasi Ulang
Selain itu ada pula pembekalan terkait peran dan tanggung jawab serta prosedur Chaperone, kode etik dan cara pengisian DCF (Doping Control Form), praktikum, dan ujian.
Untuk pengambilan sampel yang dilakukan oleh IADO kepada para atlet akan dilakukan secara random dan tanpa pemberitahuan lebih dulu.
Meski bertujuan untuk mencegah kecurangan dengan pemakaian doping, IADO juga akan melakukan kampanye anti doping.
Dimana nantinya akan ada booth yang dapat sepenuhnya dikunjungi oleh atlet dan personel tim di sejumlah arena yang memiliki potensi kasus doping.
Pasalnya kampanye anti doping merupakan bagian dari program WADA secara global.
Tujuan dari kampanye anti doping adalah untuk memberikan penekanan pada para atlet, pelatih dan para pemangku kepentingan bahwa doping tidak hanya ditemukannya hasil positif pada atlet.
Melainkan terdapat 11 pelanggaran anti doping yang seluruhnya berlaku untuk atlet dan 7 pelanggaran yang juga berlaku untuk ofisial.
Dengan adanya IADO di gelaran ASEAN Para Games 2022 diharapkan para atlet bisa bertanding dengan sportif.
Baca Juga: Kontingen dan Ofisial Asean Para Games 2022 akan Menginap di 15 Hotel di Solo dan Semarang
Editor | : | Agung Kurniawan |
Sumber | : | Kompas TV |
Komentar