Baca berita tanpa iklan. Gabung Bolasport.com+

Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

SEJARAH PIALA DUNIA - Cile Vs Italia 1962: Laga Paling Keji dan Brutal sampai Timbulkan Fitnah dan Kebencian

By Ivan Rahardianto - Jumat, 29 Juli 2022 | 06:45 WIB
Piala Dunia 1962 di Chili menyajikan salah satu laga paling brutal dalam sejarah Piala Dunia.
TWITTER.COM/MOHASOBHY
Piala Dunia 1962 di Chili menyajikan salah satu laga paling brutal dalam sejarah Piala Dunia.

BOLASPORT.COM - Piala Dunia 1962 di Cile menyajikan salah satu laga paling brutal dalam sejarah turnamen antara tuan rumah melawan timnas Italia.

Ajang Piala Dunia tak selalu menyajikan kisah-kisah heroik aatu cerita-cerita yang bisa menimbulkan haru.

Kejuaraan empat tahunan itu juga kerap menghadirkan kisah-kisah memuakkan yang  menimbulkan rasa geram.

Salah satu yang paling masyhur adalah cerita di Piala Dunia 1962 Cile yang dikenal dengan sebutan Battle of Santiago atau Pertarungan Santiago.

Dilansir BolaSport.com dari Irish Times, Pertarungan Santiago adalah julukan untuk pertandingan sepak bola yang terkenal karena keburukannya pada Piala Dunia 1962 yang mempertemukan Cile melawan Italia pada 2 Juni 1962 di Estadio Nacional.

Dalam sejarahnya, partai itu disebut sebagai pertandingan yang buruk dan brutal karena sesuai dengan apa yang terjadi di atas lapangan.

Baru 12 detik laga berjalan, wasit yang memimpin pertandingan, Ken Aston, sudah meniup peluit karena terjadi pelanggaran pertama.

Baca Juga: SEJARAH PIALA DUNIA - Rose Bowl Jadi Saksi Bisu Kegagalan Roberto Baggio di Piala Dunia 1994

Beberapa saat kemudian, tepatnya di menit kedelapan, pemain Italia, Giorgio Ferrini, diusir dari lapangan karena melakukan pelanggaran keras ke Honorino Londa.

Usut punya usut, pelanggaran berupa tendangan ke Londa itu dilakukan oleh Ferrini karena dirinya merasa terus mendapatkan gangguan dari Londa.

Akibat tindakannya, Ferrini diusir keluar lapangan oleh wasit.

Namun, Ferrini menolak keluar dan tetap di lapangan, sebelum akhirnya diseret paksa oleh satu regu polisi untuk keluar lapangan.

Setelahnya, laga dilanjutkan dengan tensi yang semakin panas.

Buktinya, sesaat sebelum turun minum, pemain Cile , Leonel Sanchez, dilanggar di sayap kiri oleh Mario David.

Tak terima dengan pelanggaran itu, Sanchez, yang seorang anak petinju profesional, langung memberikan hantaman ke wajah David.

Anehnya, wasit Aston mengabaikan pukulan Sanchez kepada David, yang kemudian dibalas tak lama kemudian ketika David menendang kepala Sanchez.

Hasilnya, David dikeluarkan dari lapangan oleh Aston, sementara Sanchez tetap melenggang bebas.

Bahkan, Sanchez masih bisa melanjutkan permainan meski tertangkap basah meninju kapten Italia, Humberto Maschio.

Syahdan, dengan dua pemain diusir, Italia otomatis hanya bermain dengan sembilan pemain dan mengakhiri laga dengan kekalahan 0-2 dari Cile.

Seusai laga, kedua belah pihak, Cile dan Italia, saling lempar tuduhan sebagai pihak yang bersalah atas brutalnya laga tersebut.

Jorge Pica, seorang anggota senior federasi sepak bola Cile, menuduh bahwa Italia menggunakan doping.

"Mereka sepertinya pergi ke lapangan hanya dengan tujuan melukai pemain Cile," kata Jorge Pica, dinukil Bolasport.com dari Bleacher Report.

"Itu seperti rodeo. Terus terang, saya pikir mereka menggunakan doping."

"Sekarang saya bisa melihat perlunya tes laboratorium pada pemain setelah pertandingan," tutur Pica menambahkan.

Sementara itu, Italia menggambarkan timnas Cile sebagai "kanibal".

Timbullah kebencian antara Cile dan Italia akibat pertandingan yang brutal itu.

Dilansir BolaSport.com dari The Guardian, di Cile, orang Italia dilarang masuk ke bar, restoran, dan supermarket.

Adapun di Italia, kantor konsulat Cile di Roma harus dijaga oleh pasukan tentara.

Baca Juga: SEJARAH PIALA DUNIA - Tandukan Zidane Bawa Prancis Kubur Mimpi di Piala Dunia 2006

Pertandingan kontroversial itu sendiri terjadi di fase grup.

Timnas Italia gugur, sedangkan Cile melaju jauh hingga dikalahkan sang juara turnamen, Brasil, pada semifinal dan finis di peringkat ketiga usai menekuk Yugoslavia.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor : Beri Bagja
Sumber : bleacherreport.com, irishtimes.com
REKOMENDASI HARI INI

Tampil Apik sebagai Bek Sayap Kanan, Penerus Toni Kroos di Real Madrid bakal Kembali Jalankan Peran Serupa Lawan Liverpool

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Klasemen

Klub
D
P
1
Liverpool
12
31
2
Man City
12
23
3
Chelsea
12
22
4
Arsenal
12
22
5
Brighton
12
22
6
Tottenham
12
19
7
Nottm Forest
12
19
8
Aston Villa
12
19
9
Newcastle
11
18
10
Fulham
12
18
Klub
D
P
1
Persebaya
11
24
2
Persib
11
23
3
Borneo
11
21
4
Bali United
11
20
5
Persija Jakarta
11
18
6
PSM
11
18
7
PSBS Biak
11
18
8
Arema
11
18
9
Persita
11
18
10
Persik
11
15
Klub
D
P
1
Barcelona
14
34
2
Real Madrid
13
30
3
Atlético Madrid
14
29
4
Villarreal
13
25
5
Athletic Club
14
23
6
Osasuna
14
22
7
Girona
14
21
8
Mallorca
14
21
9
Real Betis
14
20
10
Real Sociedad
14
18
Klub
D
P
1
Napoli
13
29
2
Atalanta
13
28
3
Inter
13
28
4
Fiorentina
13
28
5
Lazio
13
28
6
Juventus
13
25
7
Milan
12
19
8
Bologna
12
18
9
Udinese
12
16
10
Empoli
12
15
Pos
Pembalap
Poin
1
J. Martin
404
2
F. Bagnaia
388
3
M. Marquez
320
4
E. Bastianini
320
5
B. Binder
183
6
P. Acosta
181
7
M. Viñales
163
8
F. Morbidelli
140
9
F. Di Giannantonio
139
10
A. Espargaro
136