"Saya tidak tahu apakah Pioli mempertimbangkan akan memainkan satu atau yang lain," kata Papin, dikutip BolaSport.com dari Sportweek.
"Mereka memiliki karakteristik berbeda dengan Giroud merupakan penyerang tengah klasik sedangkan Origi adalah seorang target man yang bisa bermain melebar dan bisa di sekitar rekannya."
"Saya pikir mereka bisa berdampingan, tetapi itu bergantung pada sistem yang diadopsi oleh pelatih," ujar Papin menambahkan.
Duet Origi-Giroud lebih realistis ketimbang Ibrahimovic dengan salah satu dari penyerang tersebut.
Baca Juga: Piala Super Jerman Belum Cukup, Sadio Mane Ingin Lebih Banyak Gelar di Bayern Muenchen
Faktor usia dan riwayat cedera tentu menjadi alasan yang masuk akal jika Ibrahimovic kembali tidak mendapat panggung utama dan lebih sebagai motivator di bangku cadangan.
Di samping itu, curriculum vitae alias CV dari Origi dan Giroud juga tidak bisa dipandang remeh.
Untuk Giroud, penyerang asal Prancis tersebut sukses menyumbangkan 14 gol dari 38 laga di berbagai ajang kompetitif.
Berkat keganasannya tersebut AC Milan diganjar gelar scudetto perdana sejak 19 tahun silam.
Sementara Origi, bomber asal Belgia tersebut merupakan pemecah kebuntuan bagi Liverpool di laga-laga krusial.
AC Milan sudah mencicipi bukti kegarangannya sebagai korban golnya pada pertemuan di fase grup Liga Champions.
Waktu itu Origi mencetak satu gol dalam kemenangan 2-1 Liverpool atas AC Milan di San Siro.
Editor | : | Bonifasius Anggit Putra Pratama |
Sumber | : | Football-italia.net, SportWeek |
Komentar