BOLASPORT.COM - Eks penyerang AC Milan, Jean-Pierre Papin, mengatakan bahwa Stefano Pioli perlu memberanikan diri untuk menduetkan Divock Origi dan Olivier Giroud di lini depan I Rossoneri.
Juara Liga Italia musim lalu, AC Milan, telah melakukan beberapa pembenahan di dalam skuad Stefano Pioli pada bursa transfer musim panas 2022.
Harapannya jelas bahwa AC Milan tentu ingin menjaga scudetto yang telah direngkuh musim lalu.
Pada bursa transfer musim panas 2022, AC Milan tercatat sukses mempermanenkan status rekrutan pinjaman seperti Junior Messias dan Alessandro Florenzi.
Tidak hanya itu, penandatanganan pemain baru juga dilakukan oleh AC Milan dengan merekrut eks penyerang Liverpool, Divock Origi.
Divock Origi dicomot I Rossoneri dengan status bebas transfer dan dikontrak hingga Juni 2026.
Kedatangan Origi jelas bakal menambah kekuatan AC Milan di lini depan khususnya posisi penyerang untuk musim 2022-2023.
Baca Juga: Berkat Community Shield, Mo Salah Masuk Golongan Terpilih Liverpool
Mereka tercatat sudah memiliki Zlatan Ibrahimovic, Olivier Giroud, dan Marko Lazetic untuk pos penyerang tengah.
Nama terakhir kemungkinan besar bakal dipinjamkan ke klub lain demi mendapat jam terbang dan pengalaman.
Belum lagi dalam waktu dekat AC Milan bakal mendapatkan kompatriot Origi, Charles De Ketelaere, yang bisa beroperasi sebagai penyerang tengah selain sebagai winger dan gelandang serang.
Namun, Origi tentu saja diharapkan menjadi solusi jangka panjang bagi lini serang I Rossoneri mengingat mereka masih bertumpu pada sosok Olivier Giroud dan Zlatan Ibrahimovic yang usianya sudah tidak muda.
Permasalahannya adalah Stefano Pioli gemar memainkan penyerang tunggal dalam skema andalannya 4-2-3-1 di AC Milan.
Hal itu membuat persaingan di lini depan begitu ketat dan sengit mengingat status Origi yang lebih junior ketimbang Giroud dan Ibrahimovic.
Eks penyerang I Rossoneri, Jean-Pierre Papin, berpendapat bahwa Pioli harus berani memasang dua penyerang.
Baca Juga: PSG Vs Nantes, Lionel Messi Sambut Trofi Ke-41 dalam Piala Super Prancis
Jean-Pierre Papin melihat duet Origi-Giroud bakal cocok di lini depan.
Papin melihat keduanya memiliki karakter yang berbeda sehingga bisa saling memiliki.
Namun, penyerang legendaris milik AC Milan tersebut meyakini hal itu terjadi bergantung dari strategi milik Pioli.
"Saya tidak tahu apakah Pioli mempertimbangkan akan memainkan satu atau yang lain," kata Papin, dikutip BolaSport.com dari Sportweek.
"Mereka memiliki karakteristik berbeda dengan Giroud merupakan penyerang tengah klasik sedangkan Origi adalah seorang target man yang bisa bermain melebar dan bisa di sekitar rekannya."
"Saya pikir mereka bisa berdampingan, tetapi itu bergantung pada sistem yang diadopsi oleh pelatih," ujar Papin menambahkan.
Duet Origi-Giroud lebih realistis ketimbang Ibrahimovic dengan salah satu dari penyerang tersebut.
Baca Juga: Piala Super Jerman Belum Cukup, Sadio Mane Ingin Lebih Banyak Gelar di Bayern Muenchen
Faktor usia dan riwayat cedera tentu menjadi alasan yang masuk akal jika Ibrahimovic kembali tidak mendapat panggung utama dan lebih sebagai motivator di bangku cadangan.
Di samping itu, curriculum vitae alias CV dari Origi dan Giroud juga tidak bisa dipandang remeh.
Untuk Giroud, penyerang asal Prancis tersebut sukses menyumbangkan 14 gol dari 38 laga di berbagai ajang kompetitif.
Berkat keganasannya tersebut AC Milan diganjar gelar scudetto perdana sejak 19 tahun silam.
Sementara Origi, bomber asal Belgia tersebut merupakan pemecah kebuntuan bagi Liverpool di laga-laga krusial.
AC Milan sudah mencicipi bukti kegarangannya sebagai korban golnya pada pertemuan di fase grup Liga Champions.
Waktu itu Origi mencetak satu gol dalam kemenangan 2-1 Liverpool atas AC Milan di San Siro.
Editor | : | Bonifasius Anggit Putra Pratama |
Sumber | : | Football-italia.net, SportWeek |
Komentar