"Yah, bukan motornya yang berubah, tetapi kepala saya," ucap sang juara bertahan merangkum perjalanannya musim ini.
Salah satu kualitas Quartararo adalah bagaimana dia masih bisa meraih hasil bagus saat motornya tidak menawarkan potensi terbaik di lintasan.
Hasilnya adalah lima hasil podium dalam enam balapan sejak GP Portugal hingga GP Jerman.
Rinciannya adalah 3 kemenangan, 2 kali runner-up. Posisi terburuk? Finis keempat pada GP Prancis yang ironisnya adalah balapan kandangnya.
Melihat klasemen sementara, Il Capitano dari Aprilia Racing, Aleix Espargaro, adalah pesaing terdekat Quartararo.
Espargaro menjadi satu-satunya pembalap yang hanya tertinggal 1 balapan (25 poin) dari Quartararo, tepatnya 21 poin berkat penampilan heroik di Belanda.
Soal konsistensi performa, Espargaro tak kalah dengan Quartararo. Dalam 11 balapan di paruh musim pertama, dia hanya dua kali gagal finis lima besar.
Pencapaian Espargaro barangkali lebih baik daripada 1 kemenangan dan 4 posisi ketiga andai tidak apes pada GP Catalunya dan GP Belanda.
Tentunya Espargaro memerlukan lebih. Dia harus lebih sering mencetak kemenangan untuk menggulingkan Quartararo dari takhta.
Baca Juga: Jadi Kandidat Juara Ternyata Melelahkan, Kata Aleix Espargaro
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | MotoGP.com, Speedweek.com |
Komentar