Setidaknya sejak musim 2018, hanya Marc Marquez yang mampu memenangi balapan dengan motor RC213V.
Dan pada musim 2019, pembalap asal Spanyol itu tampil beringas di mana dia seolah tak terhentikan dengan motor tersebut.
Pada musim itu, Marc Marquez menorehkan 18 podium dengan 12 kemenangan dari 19 balapan yang dijalani.
Kini, performa garang itu tinggal cerita dan rekan setim Pol Espargaro tersebut harus berjibaku dan mempelajari karakteristik yang baru dari kuda besinya.
Alberto Puig selaku manajer Repsol Honda menjelaskan Marquez bisa tampil garang karena dia menerima apa adanya karakteristir motor tersebut.
Ya, RC213V dikenal sebagai salah satu motor yang sulit dijinakkan di mana ada beberapa pembalap termasuk Jorge Lorenzo tak bisa beradaptasi.
Ini bukanlah sebuah strategi dari Honda yang selalu mengandalkan dan terkesan bergantung kepada Marc Marquez sebagai senjata utama.
"Kami memiliki pembalap terbaik dan kami memenangi gelar dengannya," kata Alberto Puig, dilansir BolaSport.com dari Corsedimoto.
"Ini bukanlah strategi, ini memang berjalan seperti itu karena dia menerima motor kami apa adanya," tuturnya menambahkan.
Untuk mengatasi masa sulit yang tengah dialami, Alberto Puig ingin adanya sebuah strategi baru guna mendongkrak performa timnya yang sedang merana.
Editor | : | Agung Kurniawan |
Sumber | : | Corsedimoto.com |
Komentar