BOLASPORT.COM - Manajer Repsol Honda, Alberto Puig, mengungkapkan satu senjata Marc Marquez bisa beringas ketika menggeber motor RC213V di lintasan balap.
Sejak dipinang pada musim 2013 untuk berlaga di kelas utama, Marc Marquez menjelma menjadi senjata andalan bagi Repsol Honda.
Total enam gelar juara dunia di kelas utama berhasil dipersembahkan Marc Marquez untuk Honda sebelum dia mengalami kecelakaan fatal pada musim 2020.
Kecelakaan yang dialami Marquez saat itu menjadi titik awal bencana Honda yang sekaligus mengubah arah kebijakan mereka dalam pengembangan RC213V.
Sejak Baby Alien tak bisa mengaspal, para pembalap Honda baik dari tim pabrikan dan satelit tampil seperti macan ompong.
Kegagalan Honda setidaknya dalam dua musim terakhir membuat banyak pihak menilai adanya efek ketergantungan kepada Marquez.
Pandangan itu sejatinya berusaha disingkirkan Honda dengan memberikan porsi yang sama kepada pembalap mereka dalam pengembangan RC213V.
Sempat menunjukkan kemajuan yang bagus dalam tes pramusim, RC213V kembali menjelma menjadi motor yang sulit.
Baca Juga: Jadwal MotoGP Inggris 2022 - Siapa Bisa Goyang Fabio Quartararo dari Puncak Klasemen?
Setidaknya sejak musim 2018, hanya Marc Marquez yang mampu memenangi balapan dengan motor RC213V.
Dan pada musim 2019, pembalap asal Spanyol itu tampil beringas di mana dia seolah tak terhentikan dengan motor tersebut.
Pada musim itu, Marc Marquez menorehkan 18 podium dengan 12 kemenangan dari 19 balapan yang dijalani.
Kini, performa garang itu tinggal cerita dan rekan setim Pol Espargaro tersebut harus berjibaku dan mempelajari karakteristik yang baru dari kuda besinya.
Alberto Puig selaku manajer Repsol Honda menjelaskan Marquez bisa tampil garang karena dia menerima apa adanya karakteristir motor tersebut.
Ya, RC213V dikenal sebagai salah satu motor yang sulit dijinakkan di mana ada beberapa pembalap termasuk Jorge Lorenzo tak bisa beradaptasi.
Ini bukanlah sebuah strategi dari Honda yang selalu mengandalkan dan terkesan bergantung kepada Marc Marquez sebagai senjata utama.
"Kami memiliki pembalap terbaik dan kami memenangi gelar dengannya," kata Alberto Puig, dilansir BolaSport.com dari Corsedimoto.
"Ini bukanlah strategi, ini memang berjalan seperti itu karena dia menerima motor kami apa adanya," tuturnya menambahkan.
Untuk mengatasi masa sulit yang tengah dialami, Alberto Puig ingin adanya sebuah strategi baru guna mendongkrak performa timnya yang sedang merana.
"Kami memiliki problem sejak itu dan kami sekarang tidak bersaing untuk kejuaraan," kata Alberto Puig menjelaskan.
"Dan itulah mengapa kami mungkin harus berpikir ulang mengenai strategi kami, kami tidak memiliki pembalap yang konstan di depan."
"Itulah mengapa kami harus menganalisa situasinya," tuturnya menambahkan.
Editor | : | Agung Kurniawan |
Sumber | : | Corsedimoto.com |
Komentar