“Saat Abramovich mengambil alih Chelsea pada 2003, tidak ada tes kelayakan untuk calon pemilik dan direktur baru klub. Seandainya tes itu ada, saya hanya bisa membayangkan apa yang terjadi ketika itu.”
“Kalau tes itu sudah ada pada 2003, protokol keamanan apa yang bisa diterapkan untuk ke depannya?”
Todd Boehly mengakuisisi Chelsea dengan uang sebesar 4,25 miliar poundsterling atau setara Rp77 triliun pada 30 Mei 2022 atau 24 jam sebelum tenggat waktu untuk Chelsea memiliki pemilik baru.
Aturan di Liga Inggris menyebutkan bahwa Chelsea harus berhenti beroperasi jika gagal mendapatkan pemilik baru hingga tenggat waktu yang ditentukan.
Namun, sempat beredar keraguan dari banyak pihak bahwa pelaksana Premier League akan mengambil langkah demikian.
Richard Masters menilai situasi yang dialami Chelsea adalah kasus khusus karena tidak pernah terjadi sebelumnya.
Baca Juga: Jules Kounde Blak-blakan Ungkap Alasan Pilih Barcelona daripada Chelsea
“Situasi seperti ini tidak pernah terjadi sebelumnya. Sempat ada kecemasan bahwa Chelsea tidak akan mendapatkan pemilik baru hingga tenggat waktu yang ditentukan. Untungnya skenario itu tidak terjadi.”
“Banyak orang bekerja keras, baik dari pihak klub, pemerintah, hingga Premier League. Pada akhirnya kami semua senang akuisisi itu terlaksana,” tutur Masters melanjutkan.
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | ESPN |
Komentar