BOLASPORT.COM - CEO Premier League, Richard Masters, mengatakan akuisisi Roman Abramovich terhadap Chelsea pada 2003 memberikan dampak jelek untuk Liga Inggris.
Roman Abramovich menjadi pemilik Chelsea mulai 2003.
Pengusaha asal Rusia tersebut menguasai Chelsea hingga 2021 sebelum menjual klub asal London itu menyusul pencekalan yang diberlakukan Pemerintah Inggris terhadapnya terkait invasi Rusia ke Ukraina.
Kehadiran Abramovich dan suntikan dana yang dia berikan sukses mengubah Chelsea menjadi klub elite Liga Inggris dengan beragam titel penting, termasuk lima gelar juara Liga Inggris dan dua titel Liga Champions.
Namun, Richard Masters menilai warisan Abramovich untuk Liga Inggris tidak selamanya positif.
“Sulit mengatakan apakah era Abramovich memberikan dampak positif secara total, terutama jika mengacu kepada apa yang terjadi 6,5 bulan terakhir,” kata Masters, dikutip BolaSport.com dari ESPN.
Dia mengacu kepada embargo transfer yang diberlakukan kepada Chelsea sebelum mereka mendapatkan pemilik baru.
Chelsea akhirnya jatuh ke tangan pengusaha asal Amerika Serikat, Todd Boehly, yang memungkinkan mereka kembali diizinkan beraktivitas di bursa transfer.
“Kalau bertanya ke suporter Chelsea, jawaban mereka akan berbeda. Situasi yang kita semua hadapi memberikan tantangan untuk semua orang.”
“Saat Abramovich mengambil alih Chelsea pada 2003, tidak ada tes kelayakan untuk calon pemilik dan direktur baru klub. Seandainya tes itu ada, saya hanya bisa membayangkan apa yang terjadi ketika itu.”
“Kalau tes itu sudah ada pada 2003, protokol keamanan apa yang bisa diterapkan untuk ke depannya?”
Todd Boehly mengakuisisi Chelsea dengan uang sebesar 4,25 miliar poundsterling atau setara Rp77 triliun pada 30 Mei 2022 atau 24 jam sebelum tenggat waktu untuk Chelsea memiliki pemilik baru.
Aturan di Liga Inggris menyebutkan bahwa Chelsea harus berhenti beroperasi jika gagal mendapatkan pemilik baru hingga tenggat waktu yang ditentukan.
Namun, sempat beredar keraguan dari banyak pihak bahwa pelaksana Premier League akan mengambil langkah demikian.
Richard Masters menilai situasi yang dialami Chelsea adalah kasus khusus karena tidak pernah terjadi sebelumnya.
Baca Juga: Jules Kounde Blak-blakan Ungkap Alasan Pilih Barcelona daripada Chelsea
“Situasi seperti ini tidak pernah terjadi sebelumnya. Sempat ada kecemasan bahwa Chelsea tidak akan mendapatkan pemilik baru hingga tenggat waktu yang ditentukan. Untungnya skenario itu tidak terjadi.”
“Banyak orang bekerja keras, baik dari pihak klub, pemerintah, hingga Premier League. Pada akhirnya kami semua senang akuisisi itu terlaksana,” tutur Masters melanjutkan.
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | ESPN |
Komentar