"Yang peluangnya fifty-fifty sebenarnya Fajar, antara emas dan perak, tetapi justru gagal di Mulyadi, tadinya harapan kami salah satu bisa meraih emas."
"Kemudian yang kedua Syuci Indriani, yang ketiga estafet, itu sudah sesuai target."
Lomba estafet gaya ganti putra berlangsung dengan dramatis. Teriakan penonton nyaris tak berhenti dalam lomba yang berlangsung hampir lima menit itu.
Tim perenang Thailand sempat memimpin lomba tetapi Indonesia mampu menyalip pada pengujung lomba. Kedua tim akhirnya hanya dipisahkan selisih waktu 0,460 detik.
"Pokoknya tadi berusaha terus, kejar terus, mati-matian juga gak apa-apa yang penting bendera Indonesia berkibar paling atas," kata M Tauhidi yang mendapat giliran terakhir dengan bangga.
"Saya hanya fokus pecahin best time. Saya berusaha untuk tidak menyia-nyiakan usaha teman-teman yang sudah berjuang duluan. Saya kejar terus sampai akhirnya, alhamdulillah, dapet."
Pelatih Dimin memaparkan bahwa kelemahan Indonesia terletak pada pemain gaya dada yang berada di urutan kedua dalam lomba estafet gaya ganti.
Menurutnya pemain yang diturunkan memang merupakan amunisi terbaik yang dimilikinya.
Baca Juga: ASEAN Para Games 2022 - Cita-cita Mulia Firza Faturahman, Arek Suroboyo yang Raih Emas pada Debutnya
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar