"Sebenarnya tidak saya target malah Bayu ini membuat kejutan," ucap Imam dikutip Bolasport.com dari rilis Kemenpora.
"Kenapa tidak saya target kemarin, sebenarnya Bayu ini kelasnya total (blind total) tetapi saya naikkan ke yang low vision, ternyata yang prediksi dapat medali gagal dan justru Bayu saya naikkan ternyata dapat emas."
Tak hanya Bayu yang membuat kejutan, bahkan Rafli mampu mengandaskan perlawanan lawannya dari Thailand dalam waktu singkat.
Hanya butuh waktu dua detik bagi Rafli untuk menghempaskan Witthaya Wongphaet.
Rafli mengakui bahwa apa yang dia lakukan tersebut merupakan hasil dari kerja kerasnya dalam latihan selama ini.
"Saya kaget juga (dikatakan 2 detik), karena keadaan itu semua adalah reflek, tidak saya perkirakan," ucap Rafli.
"Semua kejadian di atas matras adalah reflek daripada latihan yang sudah kita ikuti."
Baca Juga: ASEAN Para Games 2022 - Pasutri Emas Incar Hattrick Juara Lomba
Hal tersebut juga dibenarkan oleh Imam sekali pelatih mereka, tidak mudah bagi mereka untuk mencapai hasil ini.
Disiplin latihan, totalitas, dan semangat dalam melawan malas merupakan kunci kesuksesan mereka di tengah berbagai hambatan yang mereka hadapi.
Editor | : | Agung Kurniawan |
Sumber | : | kemenpora.go.id |
Komentar