"Menjual 25 persen dari saham Barca Studios bukanlah hal yang saya inginkan," kata Laporta seperti dilansir BolaSport.com dari New York Times.
"Hal tersebut merupakan kebutuhan. Saya bukan penjudi, risikonya saya hitung dengan benar," ucap Laporta menambahkan.
Penjualan sebagian aset diperlukan demi meningkatkan pendapatan Barcelona.
Peningkatan pendapatan akan memperlancar langkah Barcelona untuk mendaftarkan pemain.
LaLiga menerapkan peraturan tentang pengeluaran gaji pemain yang tidak boleh melebihi 70 persen pendapatan klub.
Dari tahun lalu, masalah utama Barcelona memang soal menurunnya nilai pendapatan.
Pandemi COVID-19 membuat ekonomi klub anjlok sehingga uang yang masuk ke dalam kas pun tidak sebanyak biasanya.
Baca Juga: Tak Masuk Rencana Xavi, Barcelona Tolak Beri Nomor Punggung kepada Dua Pemain
Akibatnya, Barcelona harus memotong gaji pemain dan melepas sejumlah nama yang memboroskan anggaran.
Di sisi lain, Barcelona juga membutuhkan perbaikan tim dan perlu mendatangkan nama besar.
Untuk itu, penjualan aset pun diperlukan agar bisa mendapatkan dana besar buat transfer pemain.
Laporta merasa penjualan aset adalah langkah terbaik dan bisa mendatangkan dana dengan cepat.
Barcelona juga masih menempuh cara lain seperti menjual beberapa pemain demi keseimbangan tim.
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | nytimes.com |
Komentar