BOLASPORT.COM - CEO Ducati, Claudio Domenicali, memberi tanggapan mengenai potensi kehilangan Gigi Dall'Igna yang merupakan otak di balik kesuksesan timnya pada MotoGP.
Seperti diketahui apabila Gigi Dall'Igna merupakan salah satu insinyur terbaik di MotoGP.
Gigi Dall'Igna mempunyai sepak terjang mentereng di dunia balap.
Semula dia merupakan sosok kepercayaan di Piaggio Group yang merupakan perusahaan induk dari Aprilia.
Selama di Aprilia, Gigi Dall'Igna mampu membawa tim berbasis di Noale tersebut mendulang kesuksesan.
Ini diperlihatkan pada raihan juara GP125 2006 melalui Alvaro Bautista, kemudian GP250 2006 dan 2007 dengan Jorge Lorenzo.
Kehebatan Gigi Dall'igna mengelola Aprilia membuat Ducati terkesan.
Ducati kemudian membajak pria Italia itu pada akhir 2013 untuk menempatkannya pada posisi sebagai General Manager.
Baca Juga: MotoGP Inggris 2022 - Bantu Honda, Marc Marquez Diharapkan Hadir di Silverstone
Dan benar saja, Dall'Igna mampu membawa Ducati menjadi salah satu penantang paling mentereng di MotoGP saat ini.
Dall'Igna mampu menciptakan motor kompetitif di grid saat ini. Hasilnya adalah Ducati juara konstruktor MotoGP pada 2020 dan 2021.
Dia pun turut membawa pembalapnya empat kali runner-up MotoGP melalui Andrea Dovizioso tiga kali serta Francesco Bagnaia satu kali.
Ketika Ducati sedang bagus-bagusnya dalam membangun tim, nasib sial justru dialami oleh Honda.
Banyak beredar kabar bahwa Honda akan mendepak posisi Alberto Puig yang kini berperan sebagai Team Manager.
Hal tersebut disebabkan Alberto Puig tak mampu membuat Honda kembali berjaya.
Tim jepang tersebut sedang mengalami krisis, terutama pada masalah teknis.
Ini terlihat ketika para pembalap Honda kesulitan memaksimalkan potensi dari motor RC213V musim ini.
Dalam keadaan ini tentunya dibutuhkan orang yang tepat menangani krisis teknis. Gigi Dall'Igna bisa jadi opsi untuk membantu Honda keluar dari masa kelam ini.
Apalagi, Ducati sebelumnya pernah mempunyai preseden buruk insinyurnya dibajak oleh Honda.
Baca Juga: MotoGP Inggris 2022 - Tak Ingin Ketinggalan dari Quartararo, Morbidelli Ingin Ngegas di Paruh Kedua
Ya siapa lagi kalau bukan Livio Suppo yang dulu menjadi Project Leader Ducati.
Livio Suppo saat itu telah bekerja di Ducati selama 11 tahun digaet oleh Honda pada 2010.
Pria Italia itu dikenal karena membawa Casey Stoner menjadi juara dunia MotoGP 2007.
Itu adalah satu-satunya prestasi Ducati membawa pembalapnya juara sejak turun di MotoGP mulai 2003.
Awalnya, Suppo didatangkan Honda untuk menjadi Direktur Marketing. Dia kemudian ditunjuk menjadi Team Principal pada 2013.
Saat memutuskan pindah ke Honda, Suppo juga mengajak Casey Stoner yang lantas menjadi juara MotoGP pada 2011.
Setelah Casey Stoner pensiun, Suppo kemudian mendatangkan Marc Marquez sebagai penggantinya.
Ternyata pilihan Suppo tepat. Di bawah kepemimpinannya, Marc Marquez mendulang gelar MotoGP pada 2013, 2014, 2016, dan 2017.
Suppo kemudian mundur dan posisinya digantikan oleh Alberto Puig sampai saat ini.
Melihat cerita di atas, Claudio Domenicali pun memberikan tanggapannya apabila suatu saat kehilangan Gigi Dall'Igna dibajak oleh tim lain.
CEO Ducati itu menegaskan tak khawatir akan kehilangan Gigi Dall'Igna. Ini alasannya.
"Takut, bukan karena kami percaya bahwa Ducati kuat dan akan tetap begini tanpa Claudio Domenicali atau Gigi Dall'Igna," ucap Domenicalli, sebagaimana dikutip BolaSport.com dari Marca.
"Kami mempunyai tim dengan banyak orang yang sangat berbakat, kekuatan kami adalah tim, bukan hanya segelintir orang."
"Gigi tahu ini dan dia baik-baik saja dengan kami. Saya tidak berpikir ada alasan untuk kepikiran hal tersebut."
"Jelas bahwa di sisi lain kalau kompetitor merasa rendah diri dan membuat tawaran yang menggiurkan, itu akan sulit bagi kami."
"Misalnya kalau ada yang memberikan Gigi tawaran lima kali lipat lebih banyak dari gajinya," tuturnya.
Baca Juga: MotoGP Inggris 2022 - Jack Miller Ingin Hasil Lebih Baik di Silverstone
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | Marca.com |
Komentar