Pabrikan yang cuma mengandalkan satu pembalap seperti Yamaha dan Aprilia mengangkangi mereka di klasemen pembalap, kategori paling penting pada MotoGP.
Pembalap Ducati terbaik adalah Johann Zarco (Pramac Racing) yang menempati peringkat ketiga klasemen.
Adapun si ujung tombak, Bagnaia, tertahan di peringkat empat setelah hasil 3 kemenangan dan 3 gagal finis dalam enam seri terakhir.
Bagnaia menghadapi misi sulit untuk mendongkel Fabio Quartararo (Yamaha) dari puncak klasemen dengan 66 poin untuk dipangkas dalam 9 balapan.
Walau pendapat Espargaro punya dasar, Domenicali selaku orang nomor satu di Ducati punya alasan untuk tidak sependapat.
"Saya tidak melihatnya dengan cara yang sama," ucap Domenicali, dikutip BolaSport.com dari Marca.
"Tentunya motor kami mempunyai sejumlah kelebihan dan bagian-bagian lain yang tidak begitu kuat."
"Selain itu motor pabrikan lainnya juga kuat, sayangnya Aleix tidak mengendarai motor ini. Dengan hasil yang diraihnya, tentunya motornya juga cukup bagus."
"Seperti biasa, saya percaya bahwa hasil diraih oleh sebuah tim yaitu motor, pembalap, dan tim itu sendiri."
Baca Juga: Otak Keberhasilannya Berpotensi Diprotoli, Ducati Tak Takut
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | Marca.com |
Komentar