BOLASPORT.COM - CEO Ducati, Claudio Domenicali, menanggapi omongan pembalap Aprilia Racing, Aleix Espargaro, soal pencapaian timnya.
Aleix Espargaro sebelumnya mengaku heran bagaimana Ducati gagal mendominasi dengan kompetitifnya motor Ducati Desmosedici GP.
Soal persentase podium dan kemenangan, Ducati memang paling unggul dibandingkan pabrikan-pabrikan lain pada MotoGP.
Ducati memenangi 6 dari 11 balapan pada paruh musim pertama melalui Francesco Bagnaia dan Enea Bastianini.
Podium? Dari 33 posisi tiga besar yang sudah diperebutkan, 16 di antaranya diisi oleh pembalap motor Ducati.
Keberhasilan 6 dari 8 pembalap Ducati mencetak podium menegaskan potensi besar dari motor pabrikan asal Borgo Panigale itu.
Sejauh ini juga belum pernah ada balapan ketika tidak ada satu pun podium yang dihuni oleh penunggang Desmosedici.
Ducati pun berkuasa di klasemen pabrikan dengan koleksi 246 poin dan unggul 74 poin dengan pesaing terdekat, Yamaha dan one man show-nya.
Akan tetapi ketika berbicara hasil keseluruhan, Ducati tidak bisa benar-benar puas.
Baca Juga: Andrea Dovizioso Akan Pensiun Setelah GP San Marino, Siapa Penggantinya?
Pabrikan yang cuma mengandalkan satu pembalap seperti Yamaha dan Aprilia mengangkangi mereka di klasemen pembalap, kategori paling penting pada MotoGP.
Pembalap Ducati terbaik adalah Johann Zarco (Pramac Racing) yang menempati peringkat ketiga klasemen.
Adapun si ujung tombak, Bagnaia, tertahan di peringkat empat setelah hasil 3 kemenangan dan 3 gagal finis dalam enam seri terakhir.
Bagnaia menghadapi misi sulit untuk mendongkel Fabio Quartararo (Yamaha) dari puncak klasemen dengan 66 poin untuk dipangkas dalam 9 balapan.
Walau pendapat Espargaro punya dasar, Domenicali selaku orang nomor satu di Ducati punya alasan untuk tidak sependapat.
"Saya tidak melihatnya dengan cara yang sama," ucap Domenicali, dikutip BolaSport.com dari Marca.
"Tentunya motor kami mempunyai sejumlah kelebihan dan bagian-bagian lain yang tidak begitu kuat."
"Selain itu motor pabrikan lainnya juga kuat, sayangnya Aleix tidak mengendarai motor ini. Dengan hasil yang diraihnya, tentunya motornya juga cukup bagus."
"Seperti biasa, saya percaya bahwa hasil diraih oleh sebuah tim yaitu motor, pembalap, dan tim itu sendiri."
Baca Juga: Otak Keberhasilannya Berpotensi Diprotoli, Ducati Tak Takut
"Pada akhirnya, kompetitor yang mencapai poin terbanyak adalah yang terbaik. Itu saja. Seperti inilah balapan."
"Selain itu, sulit untuk mengatakan seberapa baik motornya, pembalapnya, atau timnya. Saya tidak bisa menilainya."
"Kalau Aleix berpikir demikian, sulit bagi saya untuk berkomentar. Itu pendapatnya."
"Saya hanya mengatakan kami tidak terlalu tertarik dengan apa yang dilakukan oleh pembalap atau motor, melainkan tim secara keseluruhan dan kami bekerja untuk itu."
"Jika seseorang menempati tempat pertama pada pertengahan musim artinya dia telah bekerja dengan lebih baik."
"Dan jika kami tertinggal, kami harus berusaha untuk melakukannya dengan lebih baik," katanya memungkasi.
Baca Juga: Siap Gantikan Andrea Dovizioso pada Sisa MotoGP 2022, Cal Cruthclow Bongkar Tujuannya
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | Marca.com |
Komentar