Sayangnya, kiprah Espargaro terancam selesai lebih cepat.
Sebagaimana diberitakan The-Race, tidak ada tulang yang patah pada tubuh Espargaro pasca-kecelakaan. Hanya saja, memar pada kedua engkel membuatnya harus beristirahat.
"Ketika adrenalinnya menurun, saya khawatir rasa sakit yang hebat akan dialaminya," kata CEO Aprilia Racing, Massimo Rivola.
"Bagi saya yang berada di ruang medis, melihat dokter mengira kedua kakinya patah, lalu melihat apa yang dilakukannya 1,5 jam kemudian, orang-orang seperti Espargaro memang berbeda."
Rivola angkat topi dengan perjuangan Espargaro hingga akhirnya mendapat hasil bagus pada kualifikasi.
Meski demikian, mantan direktur olahraga Ferrari di F1 itu sadar bahwa dari setiap pengorbanan ada harga yang harus dibayar.
Melihat musibah yang dialami Marc Marquez karena kembali terlalu cepat dari cedera, Rivola merasa tidak bijak untuk mengambil keputusan secara gegabah.
"Jika jadi berlomba, dia akan memberikan 110 persen, tetapi kami hanya perlu menempatkan kesehatannya sebagai prioritas utama," sambung Rivola.
"Apa yang dilakukan pembalap-pembalap ini sangat spesial. Saya tidak tahu apakah saya harus menyebutnya gila, bodoh, atau apakah mereka semua gladiator."
Baca Juga: Gara-gara Terlalu Sopan, Manajer Honda Sentil Sikap Pembalap Indonesia Mario Aji
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | The-race.com |
Komentar