"Kemudian untuk yang non-muslim, setiap hari minggu kami memberi kesempatan ke gereja, kami siapkan kendaraan," ujar Bima Sakti.
“Contoh lain untuk Krisna (I Komang Ananta Krisna Putra) setiap minggu kami antar dia naik mobil ke Pura," ucap mantan pemain Persema Malang itu.
"Terpenting adalah itu, ibadah mereka. Kami juga edukasi ke pemain untuk jangan cepat puas, jangan sombong,” tambah Bima Sakti.
Dalam keterangannya, Bima Sakti juga memahami bahwa emosi pemain timnas U-16 Indonesia karena masih berusia di bawah 16 tahun.
Hal itu membuat Bima Sakti dan jajaran pelatih timnas U-16 Indonesia selalu memosisikan diri sebagai keluarga pemain, entah itu menjadi orangtua atau kakak.
Tidak hanya itu, Bima Sakti juga memasang foto keluarga setiap pemain di ruang ganti.
Baca Juga: Jadwal Timnas U-16 Indonesia di Semifinal Piala AFF U-16 2022, Tidak Bertemu Malaysia
Hal itu ditujukan agar semua pemain timnas U-16 Indonesia bisa terus mengingat keluarga dan tidak cepat puas selama Piala AFF U-16 2022.
"Kami sebagai tim pelatih dan ofisial sudah mengedukasi, memberi ilmu, memosisikan diri kami sebagai orangtua, kakak, atau teman bagi mereka," kata Bima Sakti.
Editor | : | Mochamad Hary Prasetya |
Sumber | : | PSSI |