Ayu mengaku tak begitu puas karena sebenarnya ia mampu tampil di urutan teratas pada game kedua dan ketiga.
Ayu akhirnya tertinggal 5 poin dari pembalap Kazakhtan, Rinata Sultanova, yang berhak atas medali emas dengan koleksi 120 poin.
"Medali perak ini ibaratnya perjuangan tumpah darah karena sudah lama saya tak turun di nomor track dan baru mencoba lagi," kata Ayu.
"Ini turnamen ketiga saya di nomor track setelah India dan Kolombia, tetapi ibaratnya di sini saya benar-benar bermain."
"Secara strategi saya tidak begitu maksimal karena negara lain menurunkan dua pembalap, sedangkan saya turun sendiri."
"Ketika saya tampil bagus di tiga game awal, lawan langsung menandai agar saya ditempel ketat dan karena saya turun sendiri jadi tidak ada yang menjaga saya," tuturnya.
Terlepas dari ketidakpuasan akan hasil yang diraih, sumbangsih medali Ayu dan Eki menjadi modal positif bagi rekan senegara yang bertanding pada Islamic Solidarity Games 2022.
Chef de Mission (CdM) Tim Indonesia untuk ISG, Rafiq Hakim Radinal, bangga akan prestasi yang ditunjukkan atlet-atlet Merah Putih.
Baca Juga: Kisah Demetrious Johnson Jadi GOAT MMA, Dibesarkan Ibu Tuna Rungu hingga Kerja Serabutan
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | NOC Indonesia |
Komentar