Secara sederhana, istilah tersebut mengacu pada perlakuan keras Ferguson untuk pemain Man United.
Dia tak segan memberi peringatan keras bahkan memaki pemain yang tampil buruk.
Ten Hag sendiri pernah mengakui bahwa dirinya terkadang bisa menjadi sosok pelatih yang keras di ruang ganti.
Namun, eks juru taktik Ajax Amsterdam itu merasa tak perlu melakukan hairdryer treatment seperti Ferguson.
"Saya tak butuh hairdryer!" kata Ten Hag.
Meski tak mengadopsi hairdryer treatment, Ten Hag tetap mengaplikasikan beberapa gaya kepelatihan Ferguson ke skuad United.
Sebagai contoh, Ten Hag menerapkan kebijakan soal rutinitas makan.
Budaya serupa pernah diterapkan saat rezim Ferguson.
Namun, kebiasaan itu menghilang setelah Fergie pensiun pada 2013.
Editor | : | Ade Jayadireja |
Sumber | : | Daily Star |
Komentar