"Variasi-variasi stroke-nya dia, kurang enak buat saya," kata Anthony memaparkan alasan dirinya selalu kesulitan menghadapi Shi saat itu.
"Kalau lawan yang lain saya masih bisa merancang serangan. Kalau sama dia, saya kurang mendapat kesempatan untuk menyerang."
"Dari sebelum-sebelumnya saya juga merasa seperti itu."
"Saya sudah coba berbagai cara untuk mengatasi dia, dari meladeni relinya, dan menjaga serangannya, tapi dia memang power-nya kuat dan cepat."
Anthony bukannya tanpa peluang untuk mengalahkan si musuh bebuyutan.
Pemenang medali perunggu Olimpiade Tokyo 2020 punya bekal dengan lebih terbiasa dengan atmosfer pertandingan.
Anthony bertanding secara reguler dan menjadi kampiun pada penampilan terakhirnya pada Singapore Open 2022.
Sementara Shi sempat dipinggirkan oleh PBSI-nya China karena aksi kontroversial saat Thomas Cup 2020 tahun lalu.
Baca Juga: Keikutsertaan Shi Yu Qi pada Kejuaraan Dunia 2022 Dipermasalahkan
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | Kompas.com, BWFBadminton.com, PBSI.id |
Komentar