Kejadian tersebut dimanfaatkan media Catalunya untuk mulai membombardir pembaca dengan berita soal De Jong yang dilebih-lebihkan.
Dilansir BolaSport.com dari Mundo Deportivo, jebolan akademi Ajax Amsterdam itu pun merasa dirinya seperti menjadi korban kampanye hitam.
De Jong lalu memperingatkan perserikatan pemain seperti FIFpro dan ESA terkait kondisinya saat ini.
Sang gelandang sendiri tidak akan mengubah rencananya meski telah menjadi korban kampanye hitam.
De Jong akan tetap bersikukuh untuk bertahan di Barcelona, enggan peduli dengan permintaan klub.
Tekanan yang datang dari berbagai pihak tidak membuat De Jong gentar hingga saat ini.
Agen De Jong, Ali Dursun, sudah menyarankan sang klien untuk menerima pinangan Chelsea atau Manchester United.
Baca Juga: AC Milan Tak Kunjung Ajukan Tawaran ke Chelsea, Hakim Ziyech Frustrasi
Dursun merasa tawaran dari Liga Inggris jauh lebih baik daripada memotong gaji di Barcelona.
Namun, De Jong bergeming dan terus merasa dirinya masih bisa berguna di skuad asuhan Xavi Hernandez.
Keputusan De Jong untuk bertahan memang nekat karena Xavi tidak memasukkannya ke rencana klub pada musim baru.
Jika bertahan, dia berpeluang sulit menembus tim reguler atau tidak bermain di posisi terbaiknya.
Semasa tur pramusim, Xavi sering memasang De Jong sebagai bek tengah dan hal tersebut berpeluang untuk berlanjut jika sang gelandang memaksa bertahan.
Editor | : | Ade Jayadireja |
Sumber | : | Mundodeportivo.com |
Komentar