Prestasi terbaik mereka diraih di awal keikutsertaan pada Piala Dunia 1934, 1938, dan 1954.
Dalam tiga kesempatan tersebut, Rossocrociati berhasil menembus babak perempat final.
Pencapaian tersebut belum bisa terulang lagi dan dalam dua edisi terakhir Piala Dunia, Swiss tersingkir pada babak 16 besar.
Namun, timnas Swiss berhasil membuat kejutan pada Piala Eropa 2020 dengan melaju ke babak perempat final setelah mengalahkan timnas Prancis.
Kini, dilatih oleh Murat Yakin, Swiss tentu bersemangat menciptakan kejutan baru di ajang berbeda.
Di antara peserta grup G yang lain, timnas Kamerun memiliki pengalaman yang paling sedikit di Piala Dunia.
Tim berjuluk The Indomitable Lions tersebut baru tujuh kali mengikuti ajang empat tahunan FIFA ini.
Pencapaian terbesar Kamerun dibukukan pada Piala Dunia 1990 saat mereka berhasil masuk ke babak perempat final.
Peluang Kamerun untuk membuat kejutan pada Piala Dunia 2022 terbuka lebar meski jelas tidak mudah.
Empat tahun lalu, Kamerun gagal berpartisipasi pada Piala Dunia yang digelar di Rusia.
Setelah Toni Conceicao datang sebagai pelatih pada 2019, Kamerun pun berhasil kembali berpartisipasi di Piala Dunia.
Conceicao tentu berharap bisa terus meningkatkan performa timnya, terutama untuk setidaknya lolos dari fase Grup G.
Editor | : | Ade Jayadireja |
Sumber | : | FIFA.com |
Komentar