BOLASPORT.COM - Grup G Piala Dunia 2022 menampilkan tim nasional Brasil sebagai raksasa di antara tim-tim mini lainnya.
Timnas Brasil bisa disebut sebagai raksasa grup G karena statusnya sebagai yang paling berpengalaman.
Menghuni grup G, Brasil berbagi tempat dengan timnas Serbia, Swiss, dan Kamerun.
Hingga saat ini, Brasil masih menjadi tim yang paling sering lolos ke Piala Dunia.
Tim Samba, begitu mereka akrab disebut, juga memiliki rekor juara terbanyak hingga lima kali.
Sementara lawan-lawan Brasil di grup G berstatus sebagai negara yang belum pernah memenangi Piala Dunia sebelumnya.
Akan tetapi, pasukan Tite tetap tidak bisa menganggap remeh para rival karena kejutan di Piala Dunia sering terjadi.
Berikut profil grup G Piala Dunia 2022 seperti dilansir BolaSport.com dari situs resmi FIFA:
Piala Dunia 2022 akan menjadi partisipasi ke-22 Brasil di ajang tersebut, terbanyak sepanjang sejarah.
Memiliki sejarah yang kuat, kali terakhir Brasil membawa pulang gelar Piala Dunia pada 20 tahun lalu.
Saat ini, Brasil masih konsisten diisi oleh pemain-pemain kelas dunia yang menjadi tulang punggung klub-klub elite di Benua Eropa.
Neymar menjadi bintang utama Paris Saint-Germain, Alisson Becker membantu konsistensi Liverpool meraih juara, dan Raphinha merupakan harapan baru Barcelona.
Brasil juga memiliki trio Eder Militao, Casemiro, dan Vinicius Junior yang menjadi alasan kesuksesan Real Madrid.
Pelatih Brasil, Tite, dibekali modal bagus untuk menambah sejarah panjang timnya di Piala Dunia.
Tite dituntut untuk membuktikan jika jogo bonito milik Brasil masih bisa membawa negara tersebut berjaya.
Baca Juga: Peserta Piala Dunia - Timnas Qatar, Misi Lanjutkan Tradisi Ganas Tuan Rumah
Timnas Serbia sudah mengikuti Piala Dunia sejak 1930 saat Yugoslavia belum terpecah.
Hingga saat ini, tim berjuluk The Eagles tersebut sudah mengikuti Piala Dunia hingga 11 kali.
Meski tergolong kaya pengalaman, prestasi terbesar Serbia diraih saat mereka masih menjadi bagian Yugoslavia pada Piala Dunia 1930 dan 1962.
Saat itu, mereka berhasil meraih peringkat keempat di ajang empat tahunan FIFA.
Begitu nama negara berganti menjadi Serbia dan Montenegro pada Piala Dunia 2002, mereka hanya bisa bertahan hingga fase grup.
Pencapaian serupa terulang, kali ini dengan nama timnas Serbia, pada Piala Dunia 2010 dan 2018.
Piala Dunia 2022 bisa menjadi ajang Serbia untuk memberikan kejutan seperti saat mereka masih menjadi bagian Yugoslavia.
Pelatih Serbia, Dragan Stojkovic, dibekali pemain-pemain seperti Dusan Vlahovic, Sergej Milinkovic-Savic, dan Filip Kostic untuk mewujudkan harapan tersebut.
Baca Juga: Real Madrid Diprediksi Sial di Liga Champions, Jatahnya Diambil 4 Klub
3. Timnas Swiss
Termasuk cukup kenyang pengalaman, timnas Swiss sudah mengikuti Piala Dunia sebanyak 11 kali.
Prestasi terbaik mereka diraih di awal keikutsertaan pada Piala Dunia 1934, 1938, dan 1954.
Dalam tiga kesempatan tersebut, Rossocrociati berhasil menembus babak perempat final.
Pencapaian tersebut belum bisa terulang lagi dan dalam dua edisi terakhir Piala Dunia, Swiss tersingkir pada babak 16 besar.
Namun, timnas Swiss berhasil membuat kejutan pada Piala Eropa 2020 dengan melaju ke babak perempat final setelah mengalahkan timnas Prancis.
Kini, dilatih oleh Murat Yakin, Swiss tentu bersemangat menciptakan kejutan baru di ajang berbeda.
Di antara peserta grup G yang lain, timnas Kamerun memiliki pengalaman yang paling sedikit di Piala Dunia.
Tim berjuluk The Indomitable Lions tersebut baru tujuh kali mengikuti ajang empat tahunan FIFA ini.
Pencapaian terbesar Kamerun dibukukan pada Piala Dunia 1990 saat mereka berhasil masuk ke babak perempat final.
Peluang Kamerun untuk membuat kejutan pada Piala Dunia 2022 terbuka lebar meski jelas tidak mudah.
Empat tahun lalu, Kamerun gagal berpartisipasi pada Piala Dunia yang digelar di Rusia.
Setelah Toni Conceicao datang sebagai pelatih pada 2019, Kamerun pun berhasil kembali berpartisipasi di Piala Dunia.
Conceicao tentu berharap bisa terus meningkatkan performa timnya, terutama untuk setidaknya lolos dari fase Grup G.
Editor | : | Ade Jayadireja |
Sumber | : | FIFA.com |
Komentar