"Saya ingin menulis itu bukan lebih untuk mencari perhatian, saya ingin mengungkapkan keluh kesah sebagai atlet," kata Gregoria.
"Mungkin bukan cuma saya saja, mungkin ada atlet-atlet lain yang seperti saya ketika dalam kondisi di bawah," ujarnya.
"Itu lebih membantu saya dan rasanya seperti lebih ringan aja setelah menulis di Twitter. Mungkin kalau ke PBSI saya sudah banyak bicara ke pelatih, psikolog,"
"Mungkin itu butuh proses yang panjang juga untuk mendapatkan kepercayaan diri dan bermain lepas," tutur Gregoria saat Konferensi Pers PBSI, Senin (15/8/2022).
Baca Juga: Pelatih Bawa Kabar Bagus soal Marcus/Kevin Jelang Kejuaraan Dunia 2022
Pikiran-pikiran negatif Gregoria tak lepas dari hasil yang jauh dari harapan dalam kurun 4 tahun terakhir.
Di mana Gregoria yang sempat bersinar di level junior perlahan harus tenggelam saat berlaga di level yang lebih tinggi.
"Mungkin karena hasilnya saya, bisa dibilang gitu gitu di setiap turnamen yang saya ikuti. Itu juga menjadi faktor, saya merasa tidak layak menjadi atlet pelatnas dan atlet bulu tangkis," kata Gregoria.
"Hanya saja di satu sisi mungkin, saya membuktikan saya masih bisa. Sekarang lebih ke tujuan, saya berpikir kita mungkin tidak tahu apa yang akan terjadi misal sebulan yang akan datang, saya masih bisa main bulu tangkis atau saya masih di PBSI atau tidak,"
"Saya jadi lebih berpkir kalau jalan saya buntu, saya tidak ingin menyerah. Itu saja yang jadi pegangan saya. Saya suka bulu tangkis, jadi maksudnya saya juga tidak tahu kalau karier saya meredup juga karena bulu tangkis," tuturnya.
Editor | : | Agung Kurniawan |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar