Saat Zheng/Huang sudah menjadi pasangan yang hebat dalam tugas pertama mereka, mereka sekarang tampil lebih bersemangat. Apa yang menjelaskan rasa lapar mereka yang tak terpuaskan?
"Saya tidak berpikir kami tidak terkalahkan. Tetapi, kami sudah mempersiapkan dengan sangat baik. Kami lebih matang dan lebih stabil," kata Huang.
"Kami mencoba taktik berbeda dengan pasangan berbeda, yang membantu kami memahami kekuatan kami sendiri. Jadi, ketika kami dipasangkan lagi, kami dapat menggunakan kekuatan ini untuk menjadi lebih baik sebagai tandem," tutur Huang,
Dengan intensitas fisik yang tak kunjung padam dan pantang puas dengan apa yang telah mereka capai, duet ini sedang dalam perjalanan untuk menetapkan lebih banyak pencapaian.
Kekalahan di Tokyo memang menyakitkan, tetapi itu juga semacam panggilan untuk membangunkan Zheng/Huang.
“Tentu saja kekalahan kami pada Olimpiade berdampak besar bagi kami. Itu menyakiti kami dan membuat kami bertekad. Kekalahan ini mengajari kami untuk lebih stabil secara mental," ujar Huang.
Baca Juga: Kejuaraan Dunia 2022 - Fajar/Rian, Kado Ultah Kemerdekaan RI, dan Kunci Kebangkitan
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | bwfbadminton.con |
Komentar