BOLASPORT.COM - Pasangan ganda campuran China, Zheng Si Wei/Huang Ya Qiong, telah mengumpulkan 30 kemenangan beruntun dalam pertandingan yang mereka ikuti pada akhir April untuk Kejuaraan Asia 2022.
Dalam 30 pertandingan itu, hanya dua kali Zheng Si Wei/Huang Ya Qiong terancam kalah dari Yuta Watanabe/Arisa Higashino (Jepang) pada Thailand Open 2022 dan Yang Po Hsuan/Hu Ling Fang (Taiwan) pada Malaysia Masters 2022.
"Strategi lawan bekerja dengan baik saat melawan kami dan kami berada pada posisi yang kurang menguntungkan," kata Zheng Si Wei dilansir BolaSport.com dari BWFBadminton.
"Sejujurnya, kami tidak punya waktu untuk menonton video kami dan menganalisis permainan kami. Kami harus kembali (bertanding), menganalisis permainan kami, dan memutuskan rencana latihan yang tepat," tutur Zheng.
Baca Juga: Marquez Kasihan Kepada Quartararo yang Dibiarkan Merana Sendirian oleh Yamaha
Kejuaraan Dunia 2022, 22-28 Agustus di Tokyo, Jepang semakin dekat, Zheng dan Huang hampir dipastikan akan meraih gelar, tetapi ekspektasi mereka sendiri akan dilunakkan oleh apa yang terjadi tahun lalu, ketika mereka kalah pada final Olimpiade Tokyo 2020.
Medali perak pada Olimpiade bukanlah pencapaian yang berarti, tetapi bagi Zheng/Huang, kekalahan itu telah menentukan perjalanan mereka di tahun berikutnya.
Mereka dipasangkan dengan pasangan baru dan hasilnya beragam. Perjalanan mereka bersama tampaknya berakhir dengan anti-klimaks dan prematur.
Pada Kejuaraan Asia 2022, api kembali berkobar. Zheng/Huang menang dengan skor 21-17 21-8 atas rekan senegara mereka, Wang Yi Lyu/Huang Dong Ping yang memupus asa medali emas mereka pada Olimpiade Tokyo 2020.
"Kejuaraan Asia sangat penting. Itu mungkin turnamen pertama yang membuat kami bersemangat. Memenangkan gelar itu memberi kami kepercayaan diri dan banyak memotivasi kami," ucap Zheng.
Saat Zheng/Huang sudah menjadi pasangan yang hebat dalam tugas pertama mereka, mereka sekarang tampil lebih bersemangat. Apa yang menjelaskan rasa lapar mereka yang tak terpuaskan?
"Saya tidak berpikir kami tidak terkalahkan. Tetapi, kami sudah mempersiapkan dengan sangat baik. Kami lebih matang dan lebih stabil," kata Huang.
"Kami mencoba taktik berbeda dengan pasangan berbeda, yang membantu kami memahami kekuatan kami sendiri. Jadi, ketika kami dipasangkan lagi, kami dapat menggunakan kekuatan ini untuk menjadi lebih baik sebagai tandem," tutur Huang,
Dengan intensitas fisik yang tak kunjung padam dan pantang puas dengan apa yang telah mereka capai, duet ini sedang dalam perjalanan untuk menetapkan lebih banyak pencapaian.
Kekalahan di Tokyo memang menyakitkan, tetapi itu juga semacam panggilan untuk membangunkan Zheng/Huang.
“Tentu saja kekalahan kami pada Olimpiade berdampak besar bagi kami. Itu menyakiti kami dan membuat kami bertekad. Kekalahan ini mengajari kami untuk lebih stabil secara mental," ujar Huang.
Baca Juga: Kejuaraan Dunia 2022 - Fajar/Rian, Kado Ultah Kemerdekaan RI, dan Kunci Kebangkitan
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | bwfbadminton.con |
Komentar