Namun murid Valentino Rossi itu kembali menuai hasil negatif dengan meraih nirpoin lagi saat balapan di Le Mans, Prancis.
Tidak berhenti di situ saja, dua balapan dengan hasil DNF didapatkan Bagnaia lagi di Catalunya dan Sachsenring.
Tentu saja terlepas dari hasil nirpoin empat kali, dia juga bisa menebus kesalahan dengan merebut empat kemenangan pada musim ini.
Bagi Ciabatti, kesalahan demi kesalahan yang dilakukan Bagnaia di paruh pertama sejatinya sangat disayangkan.
Dia melihat jika pembalap bernomor 63 itu konsisten sejak balapan pembuka, maka posisinya di kejuaraan tak akan terlalu jauh dari pemuncak klasemen yang dipimpin Fabio Quartararo (Monster Energy Yamaha).
"Sayangnya, Pecco jatuh di Le Mans, dia tidak mencetak poin di Sachsenring karena kecelakaan, dia hanya mendapat satu poin di Mandalika", kata Ciabatti kepada Speedweek.com dikutip BolaSport.com dari Motosan.es.
"Dan apa yang bisa kami katakan tentang GP Barcelona? Dia tidak memulai dengan baik di sana setelah berada di barisan kedua, yang tentunya sangat disayangkan."
"Jika kami memanfaatkan semua peluang kami dengan baik, kami sekarang hanya tertinggal enam poin di belakang pemimpin klasemen Quartararo."
"Tapi sebelum GP Silverstone jaraknya 66 poin," ungkap Ciabatti.
Ciabatti pun tak menampik peluang menjadi juara masih terbuka jika Bagnaia bisa konsisten di depan dan Quartararo melakukan kesalahan di balapan tersisa.
"Kami percaya masih ada peluang bagi Pecco Bagnaia memenangkan gelar MotoGP 2022," ujar Ciabatti.
"Fabio adalah pembalap yang luar biasa, tetapi dia bisa saja membuat kesalahan. Kami hanya harus melakukan pekerjaan kami dan melihat apa yang terjadi nanti," tutup Ciabatti.
Baca Juga: MotoGP Austria 2022 - Cedera Bukan Alasan, Espargaro Janji Tampil Maksimal
Editor | : | Agung Kurniawan |
Sumber | : | Motosan.es |
Komentar