Skuad asuhan Christophe Galtier itu diminta mempertahankan kerukunan dengan satu sama lain, terutama pada hari pertandingan.
Hal itu tidak lepas dari tingginya perhatian media lokal terhadap juara bertahan Liga Prancis tersebut.
PSG pun sadar bahwa mereka perlu menjaga Kylian Mbappe tetap merasa dihargai di klub.
Namun, PSG pun mengingatkan penyerang berusia 23 tahun itu kalau dia tidak bisa memaksakan kuasanya terhadap pemain lain secara semaunya.
Ibu Kylian Mbappe, Lamari, dalam wawancara terpisah mencoba memadamkan spekulasi soal putranya.
“Segalanya ditangani dengan baik di PSG. Semuanya berjalan lancar,” kata Lamari.
Di saat yang sama, Lamari Mbappe menolak mengelaborasi soal relasi antara Kylian Mbappe dan Neymar.
Padahal, media Brasil berspekulasi bahwa Kylian Mbappe dan Neymar tidak akur dan membuat Mbappe terisolasi sehingga tak punya teman.
Baca Juga: Kylian Mbappe Kini Sudah Tak Punya Teman di Paris Saint-Germain
Neymar terindikasi bukan satu-satunya pemain yang gerah dengan kehadiran Mbappe serta posisi sang rekan yang nyaris seperti “bos kecil” di tim.
Dilansir BolaSport.com dari Sportskeeda, Neymar membentuk aliansi dengan satu bintang lain di PSG, Lionel Messi.
“Persekutuan” ini dimaksudkan untuk merebut kekuasaan Mbappe di ruang ganti.
Editor | : | Septian Tambunan |
Sumber | : | Goal.com/en |
Komentar