Tai tidak menghadiri wisuda kelulusannya sebagai doktor karena berpartisipasi pada Indonesia Open 2022. Namun, sebuah acara kecil diadakan untuknya sebelumnya di mana dia muncul dengan topi dan gaun.
"Meskipun atletik sangat menuntut, Anda tidak boleh berhenti belajar. Dengan meningkatkan pengetahuan Anda, akan membantu karier Anda dalam olahraga. Anda dapat menggunakan perspektif yang lebih ilmiah untuk memecahkan masalah yang Anda hadapi," tutur Tai.
"Ketika Anda menghadapi kesulitan, Anda bisa menangis, Anda bisa sedih, tetapi Anda tidak boleh menyerah. Saya percaya bahwa jika Anda berpegang teguh pada itu, Anda tidak akan pernah menyesal ketika melihat ke belakang," ucap pebulu tangkis berusia 28 tahun itu.
Direktur Graduate Institute of Sports Training, yang merupakan supervisor Tai untuk studi Master dan PhD-nya, Chen Yi Liang,dikutip oleh kantor berita SET News mengatakan bahwa Dalam beberapa tahun terakhir dia membimbing Tzu Ying.
"Saya telah menemukan bahwa dia sangat ambisius, bertanggung jawab, disiplin diri, dan pandai mengatur waktunya," aku Chen.
"Untungnya, selama tiga tahun terakhir, banyak kompetisi dibatalkan karena pandemi. Tzu Ying telah menggunakan waktu ini untuk secara aktif menyelesaikan tugas kuliahnya. Prestasi Tzu Ying di bidang teknologi dan akademik sepenuhnya didasarkan pada sikap baiknya sendiri."
Menjelang Kejuaraan Dunia 2022, Tai tiba di Tokyo dengan beberapa penampilan yang kuat di belakangnya, setelah memenangkan tiga turnamen di Thailand, Indonesia dan Taiwan.
Unggulan kedua pada Kejuaraan Dunia 2022 kemungkinan akan bertemu dengan Mia Blichfeldt (Denmark) pada babak ketiga dan Nozomi Okuhara (Jepang) pada perempat final.
Jika lajunya mulus, antara Chen Yu Fei (China) atau Ratchanok Intanon (Thailanda0 mungkin menunggunya pada semifinal.
Baca Juga: Kabar Baik, Marc Marquez Akan Umumkan Kapan Comeback Minggu Depan
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | BWFBadminton.com |
Komentar