Rionny mengaku bahwa durasi latihan yang terlalu pendek membuat para pemain tampak belum puas.
Meski begitu, adaptasi yang dilakukan setiap pemain berjalan lancar tanpa mengalami hambatan.
"Memang belum puas hari ini anak-anak. Tapi besok masih ada latihan satu kali lagi. Kita bisa maksimalkan," kata Rionny.
"Secara garis besar saya melihat adaptasi sudah berjalan cukup baik. Besok kita sambung dan semoga lebih baik lagi," tutup Rionny.
Sementara itu, pasangan ganda putra Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, menyebut bahwa kurangnya waktu adaptasi menyebabkan para pemain tidak mengetahui kendala di lapangan.
Namun mereka memastikan ingin memanfaatkan waktu latihan terakhir yang akan digelar esok hari (21/8/2022).
"Kurang lebih tadi coba lapangan pertandingan 15 menit. Kami masih menyesuaikan arah angin, pencahayaan, dan situasi di lapangan seperti apa," kata Fajar.
"Besok ada latihan lagi, semoga adaptasinya lebih baik. Kami banyak gerakin badan, lari-lari kecil dan peregangan agar badan tidak terlalu kaku."
"Untuk kendala belum terlalu terasa karena itu tadi latihannya hanya 15 menit, cepat sekali. Jadi belum tahu ada kekurangan apa di lapangan," timpal Rian.
Terlepas dari waktu adaptasi yang sempit, pasangan peringkat lima dunia itu berharap bisa meraih hasil maksimal saat pertandingan ke depan.
Pasalnya mereka juga pernah mencicipi bermain di Tokyo Metropolitan Gymnasium pada empat tahun yang lalu.
"Hall-nya di Jepang ini memang selalu besar dan megah. Khusus di sini kami pernah bertanding tahun 2018. Kami harap lapangan ini membawa keberuntungan," tutup Fajar.
Baca Juga: Kejuaraan Dunia 2022 - Tuan Rumah Jepang Kehilangan Amunisi Tunggal Putri
Editor | : | Agung Kurniawan |
Sumber | : | PBSI |
Komentar