Mehrdad Masoudi, salah satu petugas media FIFA, bernegosiasi dengan tim Amerika Serikat, dan sebagai hasilnya, The Stars and Stripes berjalan menuju Iran.
"Salah satu masalah pertama adalah bahwa Iran adalah tim B dan Amerika Serikat adalah tim A," jelas Mehrdad Masoudi, dinukil BolaSport.com dari Four Four Two.
"Menurut peraturan FIFA, tim B harus berjalan menuju tim A untuk jabat tangan pra-pertandingan."
"Namun, Pemimpin Tertinggi Iran, Khamenei, memberi perintah tegas bahwa tim Iran tidak boleh berjalan ke arah Amerika Serikat," ujar Masoudi melanjutkan.
Di luar lapangan, menurut laporan Washington Post yang dinukil BolaSport.com, sebuah organisasi teroris bernama Mujahedin Khalq telah membeli 7.000 tiket untuk pertandingan tersebut dan berencana menggelar protes selama pertandingan.
Mujahedin Khalq adalah kelompok teroris yang didanai oleh Saddam Hussein yang tujuan utamanya adalah untuk mengacaukan rezim Iran.
Rencana yang ingin mereka lakukan tentu saja gagal karena tidak diterima di Lyon.
"Dari intelijen yang kami terima, kami tahu siapa pembuat onar utama."
"Kami memberikan foto kepada juru kamera TV sehingga mereka tahu orang mana dan spanduk mana yang harus dihindari," kata Masoudi menambahkan.
Di sisi lain, seusai laga, orang-orang Iran menari di jalan-jalan Teheran berkat kemenangan atas Amerika Serikat.
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | washingtonpost.com, Theguardian.com, fourfourtwo.com |
Komentar