Kento Momota pun bukan pemain top pertama yang berhasil dikalahkan Prannoy.
Dalam 12 bulan terakhir Prannoy mengalahkan nama-nama besar seperti Chou Tien Chen (Taiwan), Anthony Sinisuka Ginting (Indonesia), hingga Viktor Axelsen (Denmark).
Mengenai peningkatannya, pemain yang pernah menembus peringkat 10 besar dunia itu pernah menyebut latihan pernapasan sebagai kuncinya.
"Pernapasan adalah sesuatu yang Anda lakukan sepanjang hidup secara otomatis, tetapi jika dilatih, ada banyak ruang untuk menjadikannya lebih baik," papar Prannoy, dikutip dari BWF Badminton.
"Anda akan tahu bahwa Anda bernapas lebih pelan, kemudian detak jantung Anda juga jauh lebih pelan ketika berada di lapangan."
Dari latihan pernapasan Prannoy ingin lebih baik dalam menjaga fokus saat bertanding, salah satu kesulitan yang dulu dialaminya.
"Tujuannya untuk menenangkan diri, sangat penting untuk bernapas secara sistematis, tidak boleh naik-turun dan melakukannya dengan sangat sangat cepat," kata Prannoy.
"Saya dulu bernapas dengan sangat-sangat cepat. Saya perlu sedikit lebih tenang."
Mantan anak asuh Mulyo Handoyo itu menyediakan waktu selama 20-30 menit setiap hari untuk melatih pernapasannya.
Baca Juga: Rekap Kejuaraan Dunia 2022 - Tiga Wakil Gugur, Ganda Putra Indonesia Hampir Sempurna
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | BWFBadminton.com |
Komentar