BOLASPORT.COM - Pembalap Yamaha RNF Racing, Andrea Dovizioso, merasa ada keanehan dalam rivalitas melawan Marc Marquez.
Periode MotoGP pada 2017 sampai 2019 banyak membicarakan soal rivalitas antara Andrea Dovizioso dan Marc Marquez di lintasan.
Kedua pembalap tersebut terlibat aktif sebagai penantang gelar.
Aktif terlibat sebagai penantang gelar juga diaplikasikan pada saat balapan ketika Dovizioso dan Marquez saling sikut-menyikut memperebutkan posisi pertama.
Ada momen saat Dovizioso memenangkan balapan, ada juga Marquez yang keluar sebagai pemenang.
Akan tetapi kalau bicara soal perebutan gelar MotoGP, Dovizioso selalu kalah dari Marquez.
Pembalap Italia itu kemudian tiga kali menjadi runner-up MotoGP.
"Apa yang terjadi antara Marc dan saya agak aneh karena saya pikir dia selalu dekat dengan batas, terkadang melebihinya. Saya juga demikian," kata Dovizioso, sebagaimana dikutip BolaSport.com dari Speedweek.
Baca Juga: Mengapa Motor Jepang Mulai Digeser Motor Eropa pada MotoGP? Dovizioso Beri Jawabannya
"Tetapi, ketika saya berduel dengan dia, tidak ada hal buruk terjadi. Saya pikir itu adalah konsekuensi dari bagaimana saya berpacu melawannya."
"Itu agak aneh, tetapi pada akhirnya sangat menyenangkan karena tidak pernah terjadi apa-apa di antara kami."
"Sebagian besar pertarungan sengit, tetapi cara saya melawannya berbeda dari yang lain," sambungnya.
Dovizioso sering dipandang sebagai pembalap cepat, tetapi tidak pernah menunjukkan sisi agresif di lintasan.
Pandangan mengenai cepat di lintasan dan tidak agresif di lintasan dibenarkan oleh pembalap berusia 36 tahun itu.
"Itu memang benar, tapi saya tidak memandangnya sebagai hal negatif. Semua orang ingin melihat semuanya agresif, tetapi saya tidak peduli," tutur Dovizioso.
"Saya selalu mempelajari lawan saya. Dan jika Anda melihat akhir karier Loris Capirossi dan Valentino Rossi, mereka saat itu menjadi diplomatis."
"Menurut pendapat saya mereka melakukan itu - meskipun mereka sudah menang banyak dan menjadi dua pembalap terbaik di dunia - mereka menyadari bahwa tidak mungkin untuk menunjukkan kebenaran kepada semua orang."
"Anda akhirnya akan menyadari 'Mengapa saya harus berjuang dan mengeluarkan energi saya dan menjelaskan sesuatu yang mereka tidak akan pernah paham'."
"Bagi saya tidak penting untuk mendengar apa yang orang lain pikirkan, karena mereka tidak dapat mengetahui kebenaran secara detail."
"Anda dapat memahami beberapa hal, tetapi jika Anda bukan orangnya, Anda tidak akan pernah tahu."
"Pada akhirnya, apa yang penting? Tetap mencoba menjadi bijak dan tetap baik kepada orang-orang. Saya mencoba bersikap baik terhadap orang lain."
"Seandainya Anda bersikap jahat kepada saya, saya tidak akan pernah jahat kepada Anda. Tidak pernah. Mungkin saya terlalu ramah. Tapi saya tidak pedulikan itu," sambungnya.
Dovizioso memastikan akan pensiun dari MotoGP setelah seri MotoGP San Marino 2022 pada Minggu (4/9/2022) mendatang.
Baca Juga: Andrea Dovizioso Benar-Benar Tak Menyangka Yamaha Telah Berubah
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | Speedweek.com |
Komentar