Pada laga final, unggulan kesatu tersebut akan menghadapi jagoan tunggal putra Thailand, Kunlavut Vitidsarn.
Vitidsarn melangkah ke final usai mengalahkan wakil China, Zhao Jun Peng, lewat dua gim 22-20, 21-6.
Melihat catatan pertemuan Axelsen dengan Vitidsarn, kedua pemain sudah pernah bertemu empat kali di lapangan.
Dari seluruh pertandingan tersebut, Axelsen mendominasi dengan mencetak empat kemenangan.
Meski memiliki catatan positif, Axelsen lalu menyebut Vitidsarn pastinya sudah mengalami peningkatan dari pertemuan sebelumnya.
Dia pun akan mewaspadai unggulan ke-16 tersebut pada pertandingan ke depan.
"Ini akan menjadi tugas yang berbeda dari sebelumnya," ujar Axelsen.
"Kunlavut telah bermain sangat baik pekan ini, maka akan menjadi pertandingan yang sulit di mana saya harus masuk dan mengatur kecepatan untuk bermain dengan baik."
"Tapi saya percaya itu akan menjadi pertarungan yang bagus, dan tentu saja saya yakin saya bisa melawannya."
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | badminton.dk |
Komentar