"Mereka tahu bahwa mereka berdua kuat, mereka bisa hidup bersama, tidak ada masalah."
"Orang-orang di luar mengatakan bahwa Bagnaia tidak menginginkan Bastianini."
"Semua karena overtake bersih ketika Bagnaia kembali menghadap windshield untuk melihat siapa yang ada di depannya dan terjatuh, tetapi overtake Bastianini itu normal."
"Drama yang terjadi tidak masuk akal."
"Saya pikir ini adalah ketiga kalinya Ducati memiliki pasangan Italia di Ducati. pertama Andrea Iannone dengan Andrea Dovizioso, lalu Dovizioso dengan Danilo Petrucci, dan sekarang Bastianini dengan Bagnaia."
Jika melihat dari sisi kompetisi, kehadiran rekan setim setangguh Bastianini akan memaksa Bagnaia keluar dari zona nyaman.
Buah dari kombinasi dua pembalap kuat pernah dirasakan Ducati pada 2018 ketika Dovizioso bersaing sengit dengan Jorge Lorenzo.
Hanya saja keharmonisan tetap diperlukan.
Lebih-lebih ketika rival mereka mengambil jalan berbeda dengan hanya mengandalkan satu pembalap kuat saja: Yamaha dan Fabio Quartararo.
Baca Juga: Fabio Quartararo Tetap Rendah Hati, Ingin Selalu Berkembang di MotoGP
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | Corsedimoto.com |
Komentar