Baca Juga: Jadwal Final Kejuaraan Dunia 2022 - Satu Langkah Lagi Bagi Ahsan/Hendra Jadi Juara
Kecepatan kok yang relatif pelan membuat Daddies kesulitan menembus pertahanan Chia/Soh dan justru beberapa kali mati sendiri.
Pada gim kedua Ahsan/Hendra terlihat tertekan. Walau sesekali mampu menunjukkan pukulan kelas wahid, Ahsan/Hendra kesulitan mengimbangi lawan.
"Perbedaan terbesar adalah fokus kami di lapangan dan pola pikir kami," kata Chia selepas laga, dilansir dari BWF Badminton.
"Kami tidak peduli soal poin, tak peduli apakah kami memimpin atau tertinggal."
"Kami tahu mereka bagus dalam situasi tiga pukulan pertama, jadi kami mengubah taktik kami, mencoba lebih sabar dan memanfaatkan kekuatan kami," kata Chia.
Dengan fisik yang lebih prima, Chia/Soh leluasa membombardir pertahanan Ahsan/Hendra, yang usianya sudah kepala tiga, begitu Daddies kelelahan menyerang.
Pertandingan selesai dalam dua gim dengan skor 21-19, 21-14.
Rexy Mainaky langsung berlutut dan memeluk Chia dengan erat sebelum Soh melakukan hal yang sama beberapa saat kemudian.
Pelatih yang punya sejarah panjang membesut ganda putra Malaysia itu akhirnya meraih sukses di Kejuaraan Dunia pada percobaan keduanya.
Sebelumnya medali perak menjadi pencapaian terbaik pasangan ganda putra Malaysia di bawah asuhan Rexy.
Pada final Kejuaraan Dunia 2010 Koo Kien Keat/Tan Boon Heong takluk lewat rubber game dari pasangan legendaris, Cai Yun Fu/Hai Feng.
Can Chia/Soh ???????? create history with Malaysia's first World Championships ?#BWFWorldChampionships #Tokyo2022 pic.twitter.com/TnHDpn0IND
— BWF (@bwfmedia) August 28, 2022
Baca Juga: Link Streaming Final Kejuaraan Dunia 2022 - Siang Ini, Ahsan/Hendra Jadi Tumpuan Indonesia
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | Berbagai sumber |
Komentar