"Kami malah kesusahan dan tidak siap dengan serangan balik mereka. Hari ini kami akui mereka bermain sangat rapat dan tidak banyak mati sendiri," ujar Hendra.
Kekalahan ini menjadi kekalahan pertama yang diderita Ahsan/Hendra selama empat kali keikutsertaan mereka pada kejuaraan dunia.
Pada tiga edisi sebelumnya, Ahsan/Hendra selalu menjadi juara (2013, 2015, 2019). Pada final Kejuaraan Dunia 2022, rekor 100 persen kemenangan pasangan nomor ketiga dunia itu terhenti.
Tetapi, Ahsan/Hendra mengaku tidak mau ambil pusing. Mereka sekarang hanya berpikir untuk bangkit pada Japan Open 2022 yang bergulir pekan depan (30 Agustus-4 September).
"Kami tidak memikirkan statistik. Tidak masalah rekor 100 persen itu terhenti. Kami mau fokus untuk coba lagi di Jepang pekan depan. Kami juga meminta maaf kepada semua masyarakat Indonesia karena belum bisa membawa medali emas," tutur Ahsan.
"Kami juga mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya untuk semua yang sudah mendukung kami," ucap Hendra.
Selain medali perak, Indonesia juga merebut medali perunggu dari ganda putra Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto.
Baca Juga: Rexy Mainaky Melihat ke Surga dan Berlutut Usai Bantu Malaysia Rebut Gelar Pertama Kejuaraan Dunia
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | PBSI.id |
Komentar