BOLASPORT.COM - Pengakuan pembalap Tech3 KTM, Remy Gardner, tentang masa depannya menjadi kabar yang sedang hangat jelang MotoGP San Marino.
Bukan hanya soal balapan yang menjadi topik pembicaraan jelang bergulirnya seri balap ke-14 MotoGP San Marino pada 2-4 September di Sirkuit Misano, Italia.
Arus perpindahan pembalap juga disorot menyusul beberapa pengumuman resmi yang muncul pada pekan ini.
Namun, di antara pembalap berbahagia karena memastikan tempat mereka, ada pembalap lain yang putus asa setelah peluang bertahan di kelas para raja habis tak bersisa.
Remy Gardner adalah contohnya dari kasus nomor dua.
Gardner tak semujur rekan setimnya, Raul Fernandez, yang baru saja meresmikan transfernya ke RNF Aprilia dari Tech3 pada MotoGP musim depan.
Saat balapan MotoGP Austria selesai Gardner sudah lesu karena tahu tidak ada peluang baginya untuk bertahan di kelas MotoGP.
KTM memutuskan untuk tidak menggunakan jasa Gardner saat hampir tidak ada kursi yang tersedia di tim MotoGP lainnya bagi sang pembalap.
Padahal Gardner awalnya digadang-gadang bakal bertahan bersama tim yang musim depan mengambil nama GASGAS, berbeda dengan Fernadez yang santer diisukan pindah.
Baca Juga: Dari Bocah Ajaib Jadi Bocah Malang, Nasib Raul Fernandez di KTM Dikasihani Tumbal Kariernya
Secara keseluruhan Gardner bisa dibilang mengungguli Fernandez. Juara Moto2 musim lalu itu mengumpulkan 9 poin di klasemen sedangkan Fernandez baru 5 poin.
Sayangnya, KTM mengubah sikap mereka. Pabrikan asal Mattighofen itu telah memberi tahu Gardner bahwa tidak tempat baginya pada 2023.
"Sulit dipercaya setelah enam bulan di MotoGP, Remy, juara dunia Moto2, tidak akan punya tempat pada 2023," curhat legenda MotoGP, Wayne Gardner, ayah Remy.
It’s hard to believe that after 6 months in MotoGP , Remy a World Moto2 Champion will Not have a Competitive seat in the 2023 season https://t.co/bobEwp0e6J
— Wayne M Gardner (@TheWayneGardner) August 21, 2022
Keluarga Gardner barangkali makin garuk-garuk kepala jika mendengar alasan Remy ditendang dari tim pada akhir musim ini.
Jelang MotoGP San Marino, Remy membeberkan bahwa KTM tidak melanjutkan kontraknya karena dia "tidak cukup professional" tanpa ada penjelasan lebih lanjut soal itu.
"Sejujurnya saya tidak menilai debut saya sebagai bencana," kata Gardner, dilansir BolaSport.com dari The-Race.
"Kalau Anda melihat catatan waktu dan semuanya dan betapa dekatnya saya dengan pembalap tim pabrikan (KTM) ... ini masih musim pertama saya."
"Tadinya suasana dan impresinya adalah oke, kami akan lanjut musim depan."
"Kemudian di Silverstone (GP Inggris) berubah menjadi kami seharusnya lanjut musim depan dan di Austria menjadi kami akan menyelesaikan sisa musim ini."
Baca Juga: Update Line-up MotoGP 2023 - Selamat Datang dari Marquez bagi Mir, Nasib Juara Mandalika Ketahuan
"Saya tidak tahu, saya juga bingung seperti kalian."
Masih menurut The-Race, perseteruan antara manajer Gardner, Paco Sanchez, dengan KTM disinyalir menjadi penyebabnya.
Sanchez sempat mengkritik KTM karena kurangnya dukungan yang diterima Gardner di Tech3 musim ini.
Kritik keras Sanchez tidak diterima dengan baik oleh KTM.
"Paco tidak pernah melewatkan kesempatan untuk mengeluh tentang kami," kata Direktur Motorsport KTM, Pit Beirer, kepada Speedweek pada Mei lalu.
Beirer lebih lanjut menyebut manajer seperti Sanchez adalah "bencana terburuk, selain Covid" yang melanda MotoGP dalam beberapa tahun terakhir.
CEO KTM, Stefan Pierer, telah mencoba meredam isu konflik dengan mengatakan bahwa pihaknya akan memberi kesempatan lebih kepada Gardner.
Akan tetapi, sikap KTM secara perlahan berubah.
KTM kini lebih memilih mempromosikan Augusto Fernandez, bukan adik Raul Fernandez, dari tim junior mereka di Moto2 sebagai pengganti Gardner.
Gardner sendiri mengaku sakit hati dengan perlakuan KTM, lebih-lebih setelah musim lalu dia mempersembahkan gelar juara Moto2 bagi mereka.
"Saya hanya merasa sedikit tertipu dengan dunia balap motor saat ini," ucap Gardner.
"Tentunya saya ingin tetap berlomba. Saya mendapat sejumlah tawaran, untuk bertahan di paddock, tentunya bukan dari kelas MotoGP. Tapi saya belum yakin."
Baca Juga: MotoGP San Marino 2022 - Bagnaia, Mungkin Sebaiknya Dengarkan Saran Rossi Kali Ini
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | The-race.com |
Komentar